tirto.id - FIFA secara resmi memberikan sanksi administratif berupa pembekuan dana pengembangan FIFA Forward, setelah Indonesia batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U20 2023. Oleh karenanya, sepak bola Indonesia tetap bisa bertanding di berbagai event internasional termasuk FIFA Matchday, dan Piala Asia 2023.
Pemberian sanksi administratif dari FIFA tersebut membuat PSSI harus lebih mandiri dalam mengembangkan sepak bola nasional, terutama dalam pendanaan. Pasalnya, akibat sanksi tersebut Indonesia dipastikan tidak menerima bantuan sebesar USD 5,6 juta (setara 83,6 miliar).
Meski begitu, Timnas Indonesia tetap bisa berpartisipasi dalam berbagai ajang FIFA seperti FIFA Matchday dan kualifikasi Piala Dunia 2026. Jadwal terdekat Skuad Garuda bakal menghadapi Palestina di bulan Juni 2023, dan tampil di putaran final Piala Asia 2023 yang digelar tahun 2024.
FIFA Beri Sanksi Administratif ke Indonesia
Mengutip laman resmi PSSI, Ketua Umum PSSI Erick Thohir, mengaku bersyukur Indonesia tidak dijatuhi sanksi berat. Pasalnya, kegagalan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U20 2023 karena penolakan dari sejumlah pemerintah daerah berpotensi mendapat sanksi lebih berat.
"Saya hanya bisa berucap Alhamdulillah Indonesia terhindar dari sanksi berat. Istilahnya, Indonesia hanya mendapat kartu kuning, bukan kartu merah [karena batal menggelar Piala Dunia U20 2023]," kata Erick Thohir.
Dengan pemberian sanksi administratif yang diberikan oleh FIFA, Erick Thohir, mengatakan pihaknya akan fokus untuk membenahi sepak bola Indonesia. Pasalnya, meskipun mendapat sanksi ringan, tetapi PSSI terus dipantau oleh FIFA.
Salah satu faktor yang membuat FIFA memberi sanksi ringan kepada Indonesia adalah keseriusan PSSI dan pemerintah dalam membenahi masalah sepak bola. Erick, menyebut presiden FIFA Gianni Infantino, telah melihat blueprint dari transformasi sepak bola Indonesia.
"Saya menjelaskan cetak biru sepakbola Indonesia dan FIFA hanya memberikan sanksi administrasi berupa pembekuan dana FIFA Forward untuk keperluan operasional PSSI. Hal itu akan direview kembali setelah FIFA mempelajari strategi besar pengembangan sepak bola Indonesia," tutur Erick Thohir.
Salah satu rencana pemerintah Indonesia dan PSSI dalam memperbaiki sepak bola Indonesia adalah pembangunan infrastruktur stadion. Rencananya Indonesia bakal merenovasi sejumlah stadion agar sesuai standar keamanan. Total, akan ada 33 stadion yang memiliki standar FIFA untuk penyelenggaraan laga Timnas Indonesia dan Liga 1.
Jadwal Timnas Indonesia di Kalender FIFA
Sementara itu, pemberian sanksi administratif kepada PSSI membuat Timnas Indonesia tetap bisa berpartisipasi dalam berbagai ajang internasional. Paling dekat Timnas Indonesia bakal menjalani FIFA Matchday kontra Palestina pada 14 Juni 2023.
Selain Palestina, PSSI juga sedang menjajaki sejumlah federasi sepak bola untuk melakukan uji tanding, salah satunya adalah Argentina. Namun, upaya tersebut tidak akan mudah karena akomodasi dan jarak yang terlalu jauh antara Indonesia dengan Argentina.
Saat ini Timnas Indonesia sedang fokus memperbaiki peringkat FIFA agar mendapat drawing yang lebih ringan di kualifikasi Piala Dunia 2026. Usai Timnas Indonesia U20 batal tampil di Piala Dunia U20 2023, pelatih Shin Tae-yong, pun mulai fokus ke Timnas Indonesia senior.
Juru taktik asal Korea Selatan tersebut diharapkan mampu membawa Timnas Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026 di Amerika Serikat-Kanada-Meksiko. Apalagi, jumlah peserta yang ditambah menjadi 48 negara membuat AFC, memiliki jatah 8 wakil ke putaran final.
Sebelum agenda tersebut, Timnas Indonesia sudah memiliki jadwal laga kontra Palestina di FIFA Matchday Juni 2023, serta Piala Asia 2023. Selain itu, Garuda juga direncanakan menjalani memanfaatkan setiap kalender resmi FIFA untuk melakukan uji coba. Berikut ini adalah jadwal Timnas Indonesia, yang sudah resmi dirilis dalam kalender resmi FIFA.
14 Juni 2023 Indonesia vs Palestina (FIFA Matchday)
12 Januari-10 Februari 2024 (Piala Asia 2023)
Penulis: Permadi Suntama
Editor: Yantina Debora