Menuju konten utama

Apa Saja Dampak Buruk Sering Main Sosmed Bagi Kesehatan Mental?

Psikolog tidak menyarankan seseorang untuk menggunakan media sosial secara berlebihan bila ingin menjaga kesehatan mental.

Apa Saja Dampak Buruk Sering Main Sosmed Bagi Kesehatan Mental?
Ilustrasi kecanduan media sosial. FOTO/iStockphoto

tirto.id -

Media sosial saat ini menjadi bagian dalam kehidupan manusia. Baik itu anak-anak, orang dewasa hingga orang tua sebagian besar saat ini memiliki dan menggunakan media sosial.
Sebab, beragam informasi bisa kita dapatkan di media sosial. Selain itu, media sosial juga memberi kemudahan untuk kita berkomunikasi dan terhubung dengan teman, kerabat hingga keluarga yang jauh dari kita. Sehingga tak heran jika saat ini banyak orang yang mulai kecanduan menggunakan media sosial.
Sayangnya segala sesuatu yang berlebih tentu tak baik, termasuk dalam penggunaan media sosial. Bahkan, psikolog tidak menyarankan seseorang untuk menggunakan media sosial secara berlebihan bila ingin menjaga kesehatan mental.

"Meskipun media sosial menyajikan banyak hal dan menawarkan kemudahan seperti bersosialisasi secara mudah dengan teman atau saudara yang berjauhan, namun sejatinya kita tidak bersosialisasi secara nyata dengan orang lain," kata psikolog Lathifah Utami seperti dilansir dari Antara.

Tak hanya itu, Lathifah yang merupakan psikolog lulusan Universitas Tarumanagara tersebut juga mengatakan bahwa banyaknya konten negatif yang dilihat seseorang di media sosial ternyata bisa berdampak pada psikologis. Isu kekerasan, kejahatan, flexing, atau berita bencana dapat menimbulkan kecemasan dan kekhawatiran.

"Yang akhirnya mempengaruhi kondisi psikologis kita," katanya.

Psikolog yang kini bekerja di Experd Consultant itu juga mengingatkan untuk menggunakan internet secukupnya. Sebab, penggunaan internet secara berlebihan dapat menimbulkan kecanduan yang bisa mempengaruhi pola tidur seseorang, emosi dan pola pikir seseorang sehingga mengakibatkan kesehatan mentalnya terganggu.

Bagaimana cara mengatasi kecanduan media sosial

Guna kecanduan media sosial, Lathifah menyarankan untuk pelan-pelan mengurangi akun media sosial atau membatasi durasi penggunaan.

"Misalnya, kita bisa mematikan handphone kita satu jam sebelum tidur," katanya.

Kemudian, coba kembali berinteraksi dengan orang-orang sekitar seperti menyapa tetangga, berbincang dengan pemilik warung, berjumpa dengan teman-teman tanpa menggunakan ponsel dan berbincang bersama keluarga tanpa memegang handphone.

Dia juga menyarankan untuk selektif dalam memilih informasi, sebab terpapar terlalu banyak berita negatif dapat membuat suasana hati memburuk. Imbangi dengan informasi positif dan ikuti akun-akun yang berisi motivasi atau inspirasi hidup yang dapat menebarkan energi positif.

Hal yang harus dilakukan untuk menjaga kesehatan jiwa

Selain membatasi penggunaan media sosial, Lathifah menjelaskan ada hal-hal lain yang harus dilakukan untuk menjaga kesehatan mental, di antaranya,

1. Berfikir positif
Cobalah untuk selalu berfikir positif. Sebab, Lathifah menjelaskan pikiran negatif dapat memberikan "alarm" bagi tubuh untuk waspada dan hati-hati. Jika ini terjadi secara terus menerus, secara tidak langsung seseorang akan merasa lelah dan sulit berpikir jernih untuk menemukan jalan keluar.

"Melihat masalah secara positif dapat membantu seseorang untuk fokus pada hal-hal baik dan potensi diri sehingga mendukungnya untuk memikirkan solusinya," katanya.

2. Lakukan pola tidur yang teratur

Gaya hidup sehat seperti pola tidur yang teratur juga penting dalam menjaga kesehatan jiwa. Menurut Lathifah, istirahat cukup membuat pikiran menjadi lebih jernih.

"Maka dari itu, kita sebaiknya menjaga kualitas tidur dan istirahat kita agar dapat berfungsi optimal," dia berpesan.

Sebaliknya, pola tidur yang tidak teratur apalagi kurang tidur menyebabkan seseorang mudah cemas, marah, dan sulit fokus. Tentunya hal ini berdampak negatif terhadap kehidupan seseorang.

3. Lakukan aktivitas fisik

Menjaga gaya hidup yang aktif juga tak kalah penting demi kesehatan jiwa. Olahraga rutin harus menjadi bagian kehidupan sehari-hari, sebab olahraga meningkatkan hormon endorfin yang menimbulkan rasa bahagia.

"Terlalu banyak rebahan atau menghabiskan waktu tanpa bergerak, membuat kita merasa malas melakukan sesuatu," ujar dia.

Terlalu lama "mager" atau "malas bergerak" bisa membuat seseorang tidak produktif serta berdampak buruk terhadap mental kita.

Kegiatan positif ini bisa dimulai dengan olahraga ringan sekadar berjalan pagi yang dia sebut bisa mencerahkan suasana hati.

Baca juga artikel terkait LIFESTYLE atau tulisan lainnya dari Nur Hidayah Perwitasari

tirto.id - Gaya hidup
Penulis: Nur Hidayah Perwitasari
Editor: Iswara N Raditya