tirto.id - Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) mengumumkan terdapat 3 jalur seleksi untuk penerimaan mahasiswa baru Perguruan Tinggi Negeri (PTN) tahun 2021. Jalur tersebut adalah SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri), SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri), dan Seleksi Mandiri.
Sesuai perkembangan teknologi informasi dan era digitalisasi, maka proses seleksi dilakukan melalui Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK).
Apa perbedaan SNMPTN dan SBMPTN 2021?
Yang bisa mendaftar SNMPTN adalah siswa eligible, yaitu siswa yang dinyatakan layak mendaftar. Daftar siswa eligible ini dapat dicek melalui laman LTMPT atau situs web Kemendikbud.
Data jumlah siswa dan status akreditasi sekolah untuk penentuan kuota siswa peserta SNMPTN 2021 (siswa eligible) dapat dilihat pada laman PUSDATIN-PDSPK Kemdikbud pada laman http://pd.data.kemdikbud.go.id/ltmpt.
Peserta yang akan mengikuti SNMPTN sendiri tidak akan dipungut biaya apa pun, karena biaya tersebut bakal ditanggung oleh pemerintah. Seleksi dilakukan berdasarkan hasil penelusuran prestasi akademik dengan menggunakan rapor dan portofolio akademik.
Untuk SNMPTN, syarat peserta yang bisa mengikuti seleksi adalah berikut ini:
- Siswa SMA/MA/SMK kelas terakhir (kelas 12) pada tahun 2021 yang memiliki prestasi unggul.
- Memiliki prestasi akademik dan memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh masing-masing Perguruan Tinggi Negeri (PTN).
- Memiliki Nomor Induk Siswa Nasional (NISN) dan terdaftar di PDSS.
- Memiliki nilai rapor semester 1 sampai dengan 5 yang telah diisikan di PDSS oleh pihak sekolah.
- Peserta yang memilih program studi bidang seni dan olahraga wajib mengunggah portofolio.
- Setiap siswa dapat memilih dua program studi dari satu PTN atau dua PTN.
- Jika memilih dua program studi, salah satu harus berada di PTN pada provinsi yang sama dengan SMA/MA/SMK asalnya.
- Jika memilih satu program studi, dapat memilih PTN yang berada di provinsi mana pun.
- Disarankan tidak lintas minat (tergantung ketentuan PTN yang dituju).
Sementara, bagi peserta tuna netra, harus menyertakan surat keterangan dari kepala sekolah.
Adapun, peserta kelompok ujian Saintek atau kelompok ujian Soshum membayar biaya UTBK sebagai syarat pendaftaran SBMPTN sebesar Rp200 ribu. Sementara, peserta kelompok ujian campuran (Saintek & Soshum) membayar biaya UTBK sebagai syarat pendaftaran SBMPTN sebesar Rp300 ribu.
Untuk SBMPTN, persyaratan peserta yang bisa mengikuti tes adalah berikut ini:
- Siswa SMA/MA/SMK/Sederajat lulusan tahun 2019, 2020 harus sudah memiliki ijazah. Bagi lulusan SMA sederajat dari luar negeri harus memiliki ijazah yang sudah disetarakan.
- Mengikuti dan memiliki nilai UTBK 2021.
- Memiliki kesehatan yang memadai sehingga tidak mengganggu kelancaran proses studi.
- Bagi peserta yang memilih program studi bidang seni dan olahraga wajib mengunggah portofolio.
- Setiap siswa diperbolehkan memilih dua program studi pada satu PTN atau masing-masing satu prodi pada dua PTN.
Editor: Agung DH