Menuju konten utama

Apa Itu Trigger Finger, 4 Gejala dan Penyebabnya?

Pengobatan dan perawatan trigger finger di antaranya mengistirahatkan tangan dan jari untuk sementara waktu hingga pemasangan bidai atau splints.

Apa Itu Trigger Finger, 4 Gejala dan Penyebabnya?
Ilustrasi Trigger Finger. (FOTO/iStockphoto)

tirto.id - Trigger finger adalah sebuah kondisi dan kelainan yang terjadi pada jari. Dilansir dari laman Mayo Clinic, kondisi ini membuat jari terkunci di posisi tertekuk. Namun, jari tersebut biasanya bisa kembali lurus.

Jari-jari yang paling umum terkena trigger finger adalah jari manis dan jempol. Namun kondisi ini bisa menyerang semua jari. Dilansir dari laman Web MD, kondisi ini bisa menyerang dua jari di kedua tangan secara bersamaan atau yang biasa disebut stenosing tenosynovitis.

Trigger finger pada umumnya menyerang urat daging pada bagian jari yang menyebabkan sulitnya menekuk atau meluruskan jari ke posisi semula. Hal ini bisa terjadi ketika jalur urat daging tersebut membengkak dan membuat urat teriritasi dan terjebak di jalur tersebut.

Gejala-gejala Trigger Finger

1. Bunyi "klik" ketika menekuk atau meluruskan jari. Bunyi tersebut bertambah parah ketika jari jarang digerakkan dan bisa membaik ketika jari mulai bergerak.

2. Jari kaku terutama di pagi hari

3. Pembengkakan pada bagian pangkal jari atau jempol

4. Jari yang terkunci dan tidak bisa diluruskan

Gejala-gejala tersebut biasa muncul secara perlahan dan makin parah seiring berjalannya waktu. Biasanya akan semakin parah setelah penggunaan otot tangan yang berat atau pasca cidera.

Faktor Risiko Penyebab Trigger Finger

Terdapat pula beberapa faktor risiko yang lebih berpotensi menyebabkan trigger finger, antara lain:

1. Usia

Usia di antara 40 hingga 60 tahun lebih berisiko terkena trigger finger.

2. Jenis kelamin

Kondisi ini lebih umum terjadi pada wanita dibanding pria.

3. Kondisi Kesehatan

Beberapa penyakit seperti diabetes, asam urat, dan rheumatoid arthritis dapat menyebabkan trigger finger.

4. Profesi

Orang dengan profesi seperti petani, pekerja industri, musisi, dan profesi lain yang perlu menggerakan jari tangan secara konstan dan berat.

5. Operasi Carpal Tunnel syndrome

Orang yang telah melakukan operasi untuk mengobati carpal tunnel syndrome biasanya akan mengalami trigger finger sekitar 6 bulan pertama pasca operasi.

Pengobatan dan Perawatan Trigger Finger

Pengobatan dan perawatan trigger finger di antaranya adalah mengistirahatkan tangan dan jari untuk sementara waktu, pemasangan bidai atau splints untuk mengondisikan jari, latihan dan pemanasan untuk otot jari, obat-obat anti peradangan seperti ibuprofen dan naproxen, injeksi steroid, hingga operasi.

Guna mengobati dengan jalur operasi, terdapat dua jenis operasi yaitu,

1. Percutaneous release

Percutaneous release adalah operasi yang dilakukan dengan cara memasukkan jarum ke area jari yang terdampak untuk bisa melonggarkan urat daging yang terkunci.

2. Tenolysis release

Tenolysis release adalah jenis operasi di mana dokter akan membuka bagian jari yang terdampak, biasanya di pangkal jari, dan membuka jalur urat daging yang terdampak.

Pemulihan pasca operasi biasanya berlangsung selama enam bulan. Namun pada umumnya jari sudah bisa digerakkan setelah operasi. Beberapa efek yang berlangsung selama enam bulan pasca operasi antara lain adalah rasa sakit jika mengangkat tangan terlalu tinggi dan pembengkakkan jari.

Baca juga artikel terkait LIFESTYLE atau tulisan lainnya dari Muhammad Iqbal Iskandar

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Muhammad Iqbal Iskandar
Penulis: Muhammad Iqbal Iskandar
Editor: Nur Hidayah Perwitasari