Menuju konten utama

Apa Itu Suku Bunga Acuan, Definisi, dan Fungsi BI Rate

Penjelasan apa sebenarnya suku bunga acuan secara definisi dan apa saja fungsinya. Berikut selengkapnya.

Apa Itu Suku Bunga Acuan, Definisi, dan Fungsi BI Rate
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo berjalan saat akan menyampaikan keterangan pers di Kantor Pusat BI, Jakarta, Kamis (19/1/2023). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/YU

tirto.id - Suku bunga acuan atau BI rate dinaikkan sebesar 5,75 persen berdasarkan Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI). Keputusan ini dihasilkan oleh rapat tersebut yang digelar pada 18-19 Januari 2023 lalu.

“Keputusan kenaikan suku bunga yang lebih terukur ini merupakan langkah lanjutan untuk secara front loaded, preemptive, dan forward looking dalam memastikan terus berlanjutnya penurunan ekspektasi inflasi dan inflasi ke depan,” ujar Perry Warjiyo, Gubernur Bank Indonesia, dilansir dari Antaranews.

Lebih lanjut dari itu, Bank Indonesia meyakini bahwa kenaikkan tersebut dapat memastikan inflasi inti tetap berada di sekitar 3 persen plus minus 1 persen saat semester 1 2023.

Selain itu, demi menyokong inflasi indeks harga konsumen agar kembali ke dalam angka 3 persen plus minus 1 pada semester II 2023.

Lantas, apa sebenarnya suku bunga acuan secara definisi dan apa saja fungsinya?

Pengertian Suku Bunga Acuan

Berdasarkan Metadata terbitan Bank Indonesia (2016), terungkap bahwa suku bunga acuan kerap disebut juga sebagai BI rate.

Pengertian BI rate ini didefinisikan sebagai suku bunga kebijakan yang menggambarkan suatu sikap kebijakan moneter. Orang-orang yang menciptakan ini adalah Bank Indonesia, sementara pengumumannya akan disiarkan ke khalayak.

Seperti yang terjadi pada tahun ini, kenaikkan suku bunga acuan dipublikasi melalui Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia.

Secara garis besar, suku bunga acuan ini dipublikasi setiap bulan. Angka yang ditetapkan nantinya menjadi suatu implementasi terhadap operasi yang akan dijalankan oleh Bank Indonesia.

Dikutip dari buku Manajemen Keuangan Internasional yang ditulis Chandra Situmeang (2006, hlm. 13), terungkap bahwa suku bunga merupakan harga penghubung masa sekarang dan masa depan.

Seperti harga-harga pada umumnya, tingkat suku bunga biasanya diatur berdasarkan interaksi permintaan dan penawaran uang.

Fungsi Suku Bunga Acuan

Terkait dengan persoalan ini, suku bunga bank terdapat beragam jenis. Misalnya suku bunga tetap, mengambang, flat, efektif, dan anuitas.

Situs Bank Indonesia menyebutkan pemberlakukan nama BI-7 Day Reers Repo Rate (BI7DRR) untuk mencitrakan suku bunga acuan.

Waktu berlakunya dimulai pada 2016 silam, sementara kala itu BI rate kemudian menghilang sebagai istilah lain suku bunga acuan.

BI7DRR diklaim oleh pihak pembuatnya sebagai penguat efektivitas untuk mencapai inflasi yang ditetapkan.

Berikut ini beberapa fungsi dari suku bunga acuan.

  1. Menguatkan sinyal kebijakan moneter sebagai acuan di pasar keuangan
  2. Terjadinya peningkatan efektivitas transmisi moneter, berdasarkan dampak terhadap suku bunga perbankan dan suku bunga pasar uang
  3. Terbentuknya pasar keuangan yang sifatnya lebih mendalam, misal transaksi dan pembentukan struktur bunga untuk tenor sepanjang 3 hingga 12 bulan.

Baca juga artikel terkait SUKU BUNGA atau tulisan lainnya dari Yuda Prinada

tirto.id - Ekonomi
Kontributor: Yuda Prinada
Penulis: Yuda Prinada
Editor: Yulaika Ramadhani