tirto.id - Struktur sosial merupakan salah satu ilmu dalam sosiologi yang membahas tentang hubungan internal yang dilembagakan oleh orang yang ada di dalam kelompok.
Secara umum struktur sosial juga disepakati sebagai sebuah keteraturan dalam kehidupan bersosial.
Hal tersebut mengarah pada proses untuk tiap individu dapat berinteraksi dan hidup bersama dalam suatu kelompok.
Dilansir dari laman Thougth.com, menurut Ashley Crossman, struktur sosial tidak dapat dilihat secara langsung oleh pengamat. Akan tetapi, struktur sosial selalu hadir dan berpengaruh pada setiap dimensi pengalaman manusia.
Pada sumber literatur yang sama, Ashley membagi struktur sosial pada tiga kategori, yakni Makro, Meso, dan Mikro.
Dalam kategori makro, digambarkan terkait aktivitas sosial dalam berbagai jenis kelembagaan institusi seperti keluarga, agama, pendidikan, hukum, ekonomi, dan lain sebagainya.
Institusi-institusi tersebut memiliki fokus yang berbeda, akan tetapi saling memiliki keterkaitan dan bergantung satu sama lain.
Hadirnya lembaga-lembaga tersebut dapat mengatur hubungan sosial kita dengan orang lain dan membuat pola hubungan sosial secara lebih besar.
Kemudian pada kategori meso, digambarkan sebagai titik tengah antara kategori makro dan juga mikro.
Pada kategori ini, sosiolog melihat jaringan sosial sebagai suatu hal yang diorganisir oleh institusi sosial dan hubungan sosial yang terlembaga.
Dicontohkan salah satu kasus seperti rasisme sistemik yang ada di Amerika Serikat di mana memiliki dampak pada munculnya segregasi nasional. Kemudian hal tersebut berdampak pula pada munculnya jaringan rasial yang homogen.
Yang terakhir, pada kategori mikro digambarkan dalam interaksi kita sehari-hari dalam bentuk norma dan adat istiadat.
Di mana pada aktivitas tersebut kita juga memerlukan keberadaan struktur sosial untuk memudahkan kita dalam berinteraksi dengan orang lain, termasuk yang ada di dalam kelompok pribadi.
Salah satu yang juga menarik dari kategori mikro, dimana Ashley menjelaskan suatu gagasan tentang apa yang kita harapkan dari orang lain dan bagaimana kita mengharapkannya.
Unsur-unsur Struktur Sosial
Menurut Charles P. Loomis, dalam struktur sosial terdapat 10 unsur penting sebagai berikut :
1. Adanya pengetahuan dan keyakinan yang dimiliki oleh para anggota masyarakat yang berfungsi sebagai alat analisis dari anggota masyarakat.
2. Adanya perasaan solidaritas dari anggota-anggota masyarakat
3. Adanya tujuan dan cita-cita yang sama dari warga masyarakat.
4. Adanya nilai-nilai dan norma-norma sosial yang dijadikan sebagai patokan dan pedoman bagi anggota masyarakat dalam bertingkah laku.
5. Adanya kedudukan dan peranan sosial yang mengarahkan pola-pola tindakan atau perilaku warga masyarakat.
6. Adanya kekuasaan, berupa kemampuan memerintah dari anggota masyarakat yang memegang kekuasaan, sehingga sistem sosial dapat berlanjut.
7. Adanya tingkatan dalam sistem sosial yang ditentukan oleh status dan peranan anggota masyarakat.
8. Adanya sistem sanksi yang berisikan ganjaran dan hukuman dalam sistem sosial, sehingga norma tetap terpelihara.
9. Adanya sarana atau alat-alat perlengkapan sistem sosial, seperti pranata sosial dan lembaga.
10. Adanya sistem ketegangan, konflik, dan penyimpangan yang menyertai adanya perbedaan kemampuan dan persepsi warga masyarakat.
Fungsi Struktur Sosial
Selanjutnya, dalam sumber yang sama juga dijelaskan terkait fungsi dari struktur sosial menurut Mayor Polak, yaitu :
a. Pengawas Sosial, dalam hal ini struktur sosial dianggap dapat menjadi penekanan terhadap kemungkinan terjadinya pelanggaran terhadap norma, nilai dan juga aturan dalam kelompok.
b. Penanaman Disiplin Sosial, dengan adanya struktur sosial dapat menambah pengetahuan tiap individu terkait kesadaran tentang sikap, kebiasaan, kepercayaan yang ada dalam kelompok atau adat istiadatnya.
Penulis: Muhammad Ibnu Azzulfa
Editor: Yandri Daniel Damaledo