tirto.id - Sindrom jacob merupakan kelainan genetik yang biasanya memengaruhi kondisi fisik, motorik, serta gangguan reproduksi pada anak laki-laki.
Penderita sindrom jacob biasanya mengalami kesulitan bicara, memiliki tinggi tubuh yang tidak biasa, gangguan perilaku, bahkan saat menjelang dewasa bisa alami gangguan reproduksi.
Gejalanya muncul saat anak berusia antara 5 hingga 6 tahun. Gejala utama yang paling terlihat adalah berat badan relatif rendah dibandingkan dengan tubuhnya yang tinggi, serta memiliki ukuran kepala yang lebih besar.
Apa Itu Sindrom Jacob?
Sindrom jacob merupakan kasus kelainan kromosom abnormal yang umum ditemukan. Sindrom jacob dikenal dengan nama lain, yaitu sindrom XYY, sindrom 47, karyotype, dan sindrom YY. Dilansir dari e-modul "Biologi", sindrom jacob atau kariotipe (22AA+XYY), merupakan trisomik pada kromosom gonosom.
Sindrom jacob sendiri dipicu oleh kelainan kromosom pada sel-sel penderitanya. Normalnya, manusia memiliki 46 kromosom dalam setiap selnya yang terdiri dari satu kromosom X dan satu kromosom Y (XY).
Namun, pada sindrom jacob, penderita memiliki ekstra kromosom Y yang mengakibatkan selnya mengandung susunan kromosom XYY. Oleh karena itu, sindrom jacob dikenal juga sebagai XYY sindrom.
Dikutip dari laman Healthline, sindrom XYY adalah kondisi genetik yang terjadi pada pria ketika memiliki kromosom Y ganda dalam selnya. Terkadang, mutasinya hanya terjadi pada beberapa sel. Akibatnya, anak laki-laki yang lahir dengan XYY sindrom mempunyai 47 kromosom.
Gejala Anak Menderita Sindrom Jacob
Dilansir dari laman Everyday Health, bayi yang baru terlahir dengan sindrom jacob tidak menunjukkan karakter fisik yang mencolok. Namun, di masa pertumbuhannya tanda fisik penderita sindrom jacob akan menunjukkan perbedaan, yakni:
- lebih tinggi dari anak seusianya;
- memiliki ukuran kepala yang cenderung lebih besar;
- memiliki gigi berukuran besar;
- mata dengan jarak yang luas;
- kaki yang datar;
- jari kelingking melengkung ke dalam;
- perut yang gemuk;
- skoliosis;
- tonus otot lemah;
- mengalami tremor tangan atau tics motorik;
- mengalami asma
- mengalami keterlambatan perkembangan keterampilan motorik, seperti duduk dan berjalan.
Namun, karena karakteristik ini cenderung berada dalam kisaran normal untuk pria, seringkali mereka yang mengidap sindrom XYY tidak terdiagnosis.
Dalam e-modul "Biologi" disebutkan bahwa penelitian di luar negeri mengatakan bahwa sebagian besar orang-orang yang masuk penjara adalah orang-orang yang menderita sindrom jacob. Hal inilah yang menyebabkan profil wajah penderita sindrom jacob dikaitkan dengan wajah para pelaku kriminal.
Penulis: Nurul Azizah
Editor: Yonada Nancy