Menuju konten utama

Apa itu Logam Tanah Jarang dan Lithium dalam Lumpur Lapindo

Mengenal Logam Tanah Jarang yang ada di dalam lumpur Lapindo.

Apa itu Logam Tanah Jarang dan Lithium dalam Lumpur Lapindo
Seorang ibu bersama anaknya korban lumpur Lapindo menunjuk pusat semburan dari titik 25 tanggul penahan lumpur Lapindo saat aksi memperingati 12 tahun semburan lumpur Lapindo di Porong, Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (29/5/2018). ANTARA FOTO/Zabur Karuru

tirto.id - Bumi menyimpan berbagai mineral yang berguna bagi kehidupan manusia. Selain emas, batu bara, serta lithium bumi juga menyimpan kandungan logam yang jumlahnya sangat sedikit, yang disebut Logam Tanah Jarang.

Layaknya logam lain, Logam Tanah Jarang (LTJ) terkandung di dalam kerak bumi. Sabtanto Joko Suprapto dalam makalahnya yang berjudul "Tinjauan Tentang Unsur Tanah Jarang" (PDF) menyebutkan, LTJ merupakan senyawa logam dari kelompok lantanida, kumpulan logam transisi dari Grup 111B dalam tabel periodik. Unsur dalam LTJ mempunyai beberapa sifat berikut:

  • reaktif tinggi terhadap air dan oksigen,
  • titik leleh relatif tinggi,
  • senyawa stabil dalam kondisi oksida, serta
  • bersifat penghantar panas yang tinggi.
Senyawa LTJ tidak ditemukan secara bebas di dalam Bumi, namun berupa senyawa kompleks. Sehingga, LTJ harus dipisahkan terlebih dahulu dari senyawa lain yang mengikutinya sebelum dapat diolah dan dimanfaatkan.

Terdapat lebih dari 100 jenis mineral tanah jarang yang ada di bumi. Namun, ada empat mineral tanah jarang yang paling sering ditemukan.

1. Bastnaesit

Mineral ini mengandung 60-70% oksida tanah jarang lanthanum dan neodymium. Bastnaesit merupakan sumber LTJ utama di dunia. LTJ ini ditemukan dalam batuan karbonafit, breksi dolomit, pegmatit dan skarn amfibol.

2. Monasit

Monasit merupakan senyawa fosfat yang mengandung 50-60% oksida tanah jarang. Senyawa ini bersifat radioaktif, karena memiliki kandungan thorium yang tinggi. Namun, thorium hanya memancarkan sinar radioaktif dengan tingkat yang rendah.

3. Xenotim

Xenotim merupakan senyawa yttrium fosfat yang mengandung 54-65% oksida tanah jarang erbium, cerium, dan thorium. Senyawa LTJ xenotim banyak ditemui dalam pasir mineral berat, pegmatit, maupun batuan beku.

4. Zirkon

Zirkon merupakan senyawa silikat yang mengandung thorium, yttium, dan cerium. LTJ Zirkon punya sifat mendispersikan cahaya sehingga terlihat berkilauan.

Manfaat Logam Tanah Jarang

Logam Tanah Jarang (LTJ) merupakan mineral yang berguna bagi perkembangan teknologi. Menurut United States Geological Survey (USGS) (PDF), LTJ merupakan komponen penting bagi 200 lebih produk industri teknologi tinggi.

Industri kaca merupakan industri yang paling banyak membutuhkan LTJ sebagia bahan baku. Pada industri ini, lanthanum banyak digunakan dalam pemolesan kaca dan sebagai zat aditif untuk memberikan warna. Sebesar 50% bahan lensa kamera dan ponsel terbuat dari lanthanum.

Selain itu, LTJ tertentu juga digunakan sebagai kombinasi membuat fosfor. Fosfor merupakan zat yang dapat memendarkan cahaya sendiri. Zat ini banyak digunakan dalam produk tabung sinar, TV layar datar, layar ponsel, hingga papan skor stadion.

Mineral Lithium dan Manfaatnya

Selain LTJ, lithium juga merupakan mineral yang erat kaitannya dengan industri teknologi tinggi. Mineral ini menjadi sangat populer karena digunakan sebagai bahan bagu baterai ponsel. Karena kepopulerannya, ia begitu dicari dan disebut sebagai emas baru.

Lithium pertama kali ditemukan oleh Johann August Arfvedson pada 1817, melansir Nature.com. Murid dari fisikawan terkemuka Jons Jakob Berzelius ini mendeteksi keberadaannya saat tengah meneliti mineral petalite, mineral yang ditemukannya pada 1800.

Logam lithium memiliki nomor atom 3 yang memiliki reaktivitas tinggi. Karakteristiknya logam ini ialah memiliki warna putih keperakan, paling ringan, paling elektropositif, paling rapat, dan sangat mudah terbakar.

Sebanyak 83% lithium ditemukan pada danau air asin dan dataran garam. Meski demikian, mengekstrak lithium dari alam membutuhkan banyak biaya dan tenaga. Lithium juga banyak terkandung dalam air laut, namun pengolahannya membutuhkan biaya yang lebih mahal lagi.

Lithium banyak digunakan dalam teknologi penyimpanan energi terbarukan. Logam ini dapat diubah menjadi baterai Li-ion, baterai yang banyak digunakan oleh pasar ponsel pintar dan laptop. Li-ion juga salah satu jenis baterai yang digunakan dalam indsutri mobil listrik.

Di dunia kesehatan, lithium juga memiliki manfaat bagi saraf tubuh. Lithium dapat digunakan sebagai obat penenang dan penstabil mood. Biasanya, obat lithium digunakan pada penderita Bipolar, dan hanya bisa diperoleh dengan resep dokter.

Karena manfaatnya yang begitu banyak, permintaan lithium semakin meningkat. Saat ini, permintaan tahunan lithium diperkirakan mencapai 160.000 ton. Sebesar 20-25% permintaan tersebut berasal dari industri baterai dunia.

Baca juga artikel terkait LUMPUR LAPINDO atau tulisan lainnya dari Adilan Bill Azmy

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Adilan Bill Azmy
Penulis: Adilan Bill Azmy
Editor: Dipna Videlia Putsanra