Menuju konten utama

Apa Itu Hiperemesis Gravidarum, Penyebab, Gejala & Pengobatannya

Bila mengalami hiperemesis gravidarum hingga dehidrasi, ibu hamil mungkin membutuhkan perawatan di rumah sakit dengan cairan IV.

Apa Itu Hiperemesis Gravidarum, Penyebab, Gejala & Pengobatannya
Hiperemesis Gravidarum. foto/istockphoto

tirto.id - Hiperemesis gravidarum adalah kondisi mual, muntah yang ekstrem, serta cenderung terus-menerus selama kehamilan. Kondisi ini bisa menyebabkan penurunan berat badan dan dehidrasi.

Menurut laman Cleveland Clinic, tidak jaranghiperemesis gravidarum disebut dengan morning sickness yang parah. Biasanya, gejala hiperemesis gravidarum bertahan lebih lama daripada morning sickness.

Bila mengalami hiperemesis gravidarum hingga dehidrasi, ibu hamil mungkin membutuhkan perawatan di rumah sakit dengan cairan IV atau cairan yang diberikan melalui pembuluh darah. Lantas, apa saja gejala hiperemesis gravidarum?

Gejala Hiperemesis Gravidarum

Dikutip dari laman Rumah Sakit Ibu dan Anak Website Pemerintah Aceh, berikut gejala hiperemesis gravidarum yang berpotensi dialami ibu hamil:

  1. Mual dan muntah parah secara berkepanjangan.
  2. Pusing.
  3. Sakit kepala.
  4. Jantung berdebar.
  5. Sulit menelan makanan atau minuman.
  6. Mengeluarkan air liur berlebihan.
  7. Sangat sensitif terhadap aroma.
Bila gejala hiperemesis gravidarum tidak segera ditangani dengan baik maka akan terjadi komplikasi, seperti:
  1. Berat badan menurun.
  2. Dehidrasi.
  3. Konstipasi.
  4. Ketosis atau peningkatan kadar asam keton yang bersifat toksik di dalam darah dan urine.
  5. Hipotensi atau tekanan darah rendah.
  6. Deep Vein Thrombosis (DVT) atau penggumpalan darah di dalam pembuluh vena;
  7. Berat badan bayi rendah.
Tidak hanya berdampak pada fisik, gejala hiperemesis gravidarum juga dapat mengarah pada masalah lainnya, seperti:
  1. Menurunnya kualitas hidup penderita karena aktivitas sehari-hari yang terganggu.
  2. Penderita mengalami masalah psikologis, seperti stres, bingung, cemas, bahkan putus asa.

Penyebab Hiperemesis Gravidarum

Penyebab hiperemesis gravidarum belum diketahui secara pasti. Kendati begitu, peningkatan kadar hormon seringkali menjadi penyebab ibu hamil mengalami penyakit ini.

Apalagi, hormon Human Chorionic Gonadotropin (HCG) yang dibuat tubuh selama kehamilan dengan sangat cepat dan dalam jumlah besar meningkat. Selain hormon HCG, hormon estrogen juga meningkat selama kehamilan dan berperan dalam menyebabkan mual dan muntah.

Adapun hal-hal yang membuat ibu hamil lebih berisiko terjadinya hiperemesis gravidarum di antaranya:

  1. Baru pertama kali mengandung.
  2. Mengandung anak kembar.
  3. Menderita obesitas.
  4. Memiliki keluarga yang pernah mengalami hiperemesis gravidarum.
  5. Mengalami hiperemesis gravidarum pada kehamilan sebelumnya.
  6. Mengalami hamil anggur.

Cara Mengatasi Hiperemesis Gravidarum

Bila mual dan muntah bertambah parah dibarengi dengan pusing, tidak makan atau minum selama 12 jam, sakit perut, lemas, jarang buang air kecil, kulit kering, jantung berdebar, dan gejala dehidrasi lainnya sebaiknya penderita segera menghubungi dokter.

Berikut cara mengatasi hiperemesis gravidarum yang bisa dilakukan:

  1. Waktu istirahat untuk meredakan stres dan menghilangkan lelah tercukupi.
  2. Konsumsi air jahe untuk meredakan mual dan menghangatkan tubuh.
  3. Pakai pakaian yang nyaman dan tidak terlalu ketat di pinggang dan perut.
  4. Konsumsi makanan tinggi protein, rendah lemak, bertekstur halus agar mudah ditelan, dan dicerna.
  5. Konsumsi makanan dalam porsi kecil tetapi sering, menghindari makanan berminyak, pedas, dan berbau tajam yang dapat memicu rasa mual.
  6. Sering minum air putih untuk mencegah dehidrasi.

Baca juga artikel terkait LIFESTYLE atau tulisan lainnya dari Ega Krisnawati

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Ega Krisnawati
Penulis: Ega Krisnawati
Editor: Nur Hidayah Perwitasari