tirto.id - Cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka dalam debat keempat Pilpres 2024 menyinggung mengenai trend green jobs sebagai peluang untuk Indonesia di masa mendatang. Lalu, apa itu green jobs yang dikatakan Gibran?
Debat keempat Pilpres 2024, mengusung tema "Pembangunan Berkelanjutan dan Lingkungan Hidup, Sumber Daya Alam dan Energi, Pangan, Agraria, Masyarakat Adat, dan Desa."
Berkaitan dengan tema tersebut Gibran memaparkan visi misi dan program kerja dari paslon nomor urut 2 jika mereka diberikan kesempatan untuk memimpin Indonesia dalam waktu lima tahun ke depan.
Gibran mengatakan, Indonesia memiliki potensi sumber daya alam yang sangat besar. Oleh karena itu, menurut Gibran potensi itu harus dimanfaatkan dengan cara melanjutkan program hilirisasi di sejumlah sektor seperti pertambangan, pertanian, maritim, hingga digital.
Dia menyebut bahwa Indonesia perlu melepaskan diri dari ketergantungan energi fosil menuju energi hijau seperti biodiesel, bioethanol, tenaga surya, tenaga angin, dan juga panas bumi.
Agenda tersebut menurut Gibran akan membuka lapangan kerja untuk generasi muda dan kaum perempuan. Lapangan kerja yang dimaksud oleh Gibran adalah pekerjaan di bidang kelestarian lingkungan atau green jobs.
Gibran juga mengatakan, green jobs adalah pekerjaan yang sedang menjadi trend saat ini dan memiliki peluang yang besar di masa depan.
“Green jobs ini adalah peluang kerja di bidang kelestarian lingkungan green jobs ini adalah trend peluang kerja masa kini dan masa depan,” ujar Gibran.
Apa Itu Green Jobs yang Dikatakan Gibran?
Green jobs adalah pekerjaan ramah lingkungan yang menjadi lambang perekonomian dan masyarakat yang lebih berkelanjutan.
International Labour Organization (ILO) menulis, green job bertujuan untuk mengurangi dampak lingkungan yang diakibatkan oleh perusahaan dan sektor ekonomi, hingga ke tingkat yang mampu melestarikan lingkungan hidup.
Secara khusus, namun tidak eksklusif, hal ini mencakup pekerjaan yang dapat membantu melindungi ekosistem dan biodiversitas; mengurangi energi, materi, dan konsumsi air melalui strategi yang memiliki tingkat efi siensi tinggi; dekarbonisasi perekonomian; serta mengurangi atau mencegah pembuatan segala bentuk limbah dan polusi.
Green jobsdi negara berkembang dan sedang berkembang mencakup lapangan pekerjaan bagi para manajer, ilmuwan dan teknisi dan berbagai pihak dapat memperoleh manfaat dari mereka seperti kalangan remaja, petani, penduduk desa dan penduduk perkampungan miskin.
Namun, banyak pekerjaan yang pada prinsipnya ramah lingkungan tidak ramah lingkungan dalam praktiknya karena kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh praktik-praktik yang tidak tepat. Oleh karena itu, gagasan tentang pekerjaan hijau tidaklah mutlak, tetapi ada nuansa hijau dan gagasan tersebut akan berkembang seiring waktu.
Selain itu, bukti menunjukkan bahwa pekerjaan ramah lingkungan tidak secara otomatis merupakan pekerjaan yang layak. Banyak dari pekerjaan ini kotor, berbahaya dan sulit. Pekerjaan di industri seperti daur ulang dan pengelolaan limbah, energi biomassa, dan konstruksi cenderung tidak stabil dan berpenghasilan rendah.
Jika green jobs ingin menjadi jembatan menuju masa depan yang benar-benar berkelanjutan, hal ini perlu diubah. Oleh karena itu, green jobs harus terdiri dari pekerjaan yang layak. Pekerjaan yang layak dan ramah lingkungan secara efektif menghubungkan Tujuan Pembangunan Milenium 1 (pengurangan kemiskinan) dan Tujuan Pembangunan Milenium 7 (melindungi lingkungan) dan menjadikannya saling mendukung dan bukannya saling bertentangan.
Singkatnya, green jobs adalah pekerjaan yang membantu mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Pekerjaan ini akan mengarah kepada lingkungan, ekonomi, sosial perusahaan, dan ekonomi yang berkelanjutan.
Lebih tepatnya, green jobs adalah pekerjaan yang mengurangi konsumsi energi dan bahan baku, membatasi emisi gas rumah kaca, meminimalkan limbah dan polusi, hingga melindungi dan memulihkan ekosistem.
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Iswara N Raditya