tirto.id - ADHD (Attention Deficit/Hyperactivity Disorder) adalah gangguan perkembangan saraf yang kerap muncul pada usia kanak-kanak. Biasanya jelas terlihat pada anak usia tujuh tahun.
Anak dengan ADHD akan mengalami masalah impulsif, hiperaktif, sulit mengikuti instruksi, dan sulit menyelesaikan tugas.
Melansir Cleveland Clinic, jika dibiarkan dan tidak ditangani dengan tepat, ADHD dapat bertahan hingga dewasa. Orang dewasa dengan ADHD sering mengalami kesulitan untuk mengikuti arahan, mengingat informasi, dan berkonsentrasi atau mengatur tugas.
Tanpa perawatan dan pengelolaan perilaku yang tepat, ADHD dapat mengakibatkan masalah perilaku, emosional, akademik, kejuruan, dan sosial yang menurunkan kualitas hidup.
Center for Dieses Control and Prevention (CDC) menjelaskan bahwa ADHD dibagi menjadi tiga jenis yaitu Predominantly Inattentive Presentation, Predominantly Hyperactive-Impulsive Presentation, dan Combined Presentation.
Orang dengan ADHD Predominantly Inattentive Presentation akan sulit untuk mengatur atau menyelesaikan tugas, memperhatikan detail, atau mengikuti instruksi atau percakapan. Orang tersebut mudah teralihkan atau melupakan detail rutinitas sehari-hari.
Kemudian, orang dengan Predominantly Hyperactive-Impulsive Presentation akan menunjukkan prilaku gelisah dan banyak bicara. Sulit untuk duduk diam dalam waktu lama (misalnya, untuk makan atau saat mengerjakan pekerjaan rumah).
Pada anak, aktivitas yang mungkin terjadi seperti berlari, melompat, atau memanjat terus-menerus. Individu merasa gelisah dan bermasalah dengan impulsif.
Seseorang yang impulsif mungkin sering menyela orang lain, mengambil sesuatu dari orang lain, atau berbicara pada waktu yang tidak tepat.
Sulit bagi orang tersebut untuk menunggu giliran atau mendengarkan arahan. Seseorang dengan impulsif mungkin mengalami lebih banyak kecelakaan dan cedera daripada yang lain.
Terakhir adalah Combined Presentation yang mengembangkan gejala dari kedua jenis sebelumnya. Namun demikian, karena gejala dapat berubah seiring waktu, presentasi juga dapat berubah seiring waktu.
Penyebab ADHD pada Anak
Mengutip laman Healthy Children, sejumlah studi menunjukkan ADHD mungkin disebabkan oleh beberapa hal, antara lain:
1. Anatomi dan fungsi otak. Tingkat aktivitas yang lebih rendah di bagian otak yang mengontrol perhatian dan tingkat aktivitas dapat dikaitkan dengan ADHD.
2. Gen dan keturunan. ADHD sering diturunkan dalam keluarga. Seorang anak dengan ADHD memiliki 1 dari 4 kemungkinan memiliki orang tua dengan ADHD.
Kemungkinan juga anggota keluarga dekat lainnya, seperti saudara kandung, juga akan menderita ADHD. Kadang-kadang, ADHD didiagnosis pada orang tua pada saat yang sama didiagnosis pada anak.
3. Cedera kepala yang signifikan dapat menyebabkan ADHD dalam beberapa kasus.
4. Prematuritas meningkatkan risiko mengembangkan ADHD.
5. Paparan prenatal, seperti alkohol atau nikotin dari merokok, meningkatkan risiko pengembangan ADHD.
6. Dalam kasus yang sangat jarang, racun di lingkungan dapat menyebabkan ADHD. Misalnya, timbal dalam tubuh dapat memengaruhi perkembangan dan perilaku anak.
Gejala ADHD pada Anak
Seperti sudah dijelaskan di atas, bahwa ADHD dibagi menjadi tiga jenis yaitu Predominantly Inattentive Presentation, Predominantly Hyperactive-Impulsive Presentation, dan Combined Presentation.
Sehingga, gelaja yang muncul pada anak dengan ADHD berbeda tergantung jenis ADHD yang dikembangkannya.
Secara singkat ada dua kelompok gejala yaitu Predominantly Inattentive Presentation dan Predominantly Hyperactive-Impulsive Presentation.
Sedangkan, untuk gejala Combined Presentation adalah kombinasi dari dua gejala jenis lainnya. Berikut ini penjelasan gejalanya dikutip dari Mayo Clinic.
Predominantly Inattentive Presentation
Seorang anak yang menunjukkan pola inattentive atau kurang perhatian mungkin sering:
1. Gagal memperhatikan detail atau membuat kesalahan ceroboh dalam tugas sekolah
2. Mengalami kesulitan untuk tetap fokus dalam tugas atau bermain
3. Tampak tidak mendengarkan, bahkan saat diajak bicara secara langsung
4. Mengalami kesulitan mengikuti instruksi dan gagal menyelesaikan tugas sekolah atau pekerjaan rumah
5. Mengalami kesulitan mengatur tugas dan aktivitas
6. Menghindari atau tidak suka tugas yang membutuhkan upaya mental terfokus, seperti pekerjaan rumah
7. Kehilangan barang-barang yang diperlukan untuk tugas atau kegiatan, misalnya mainan, tugas sekolah, pensil
8. Mudah teralihkan
9. Lupa melakukan beberapa aktivitas sehari-hari, seperti lupa mengerjakan tugas
Predominantly Hyperactive-Impulsive Presentation
Seorang anak yang menunjukkan pola gejala Predominantly Hyperactive-Impulsive Presentation atau hiperaktif dan impulsif mungkin sering:
10. Gelisah dengan atau ketuk tangan atau kakinya, atau menggeliat di kursi
11. Mengalami kesulitan untuk tetap duduk di kelas atau dalam situasi lain
12. Berada di mana saja, dalam gerakan konstan
13. Berlari atau memanjat dalam situasi yang tidak sesuai
14. Kesulitan bermain atau melakukan aktivitas dengan tenang
15. Terlalu banyak bicara
16. Mengatakan jawaban, menyela si penanya
17. Kesulitan menunggu giliran
18. Mengganggu percakapan, permainan, atau aktivitas orang lain
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Nur Hidayah Perwitasari