Menuju konten utama

Apa Arti Mesin DOHC dan Perbedaannya dengan SOHC

Mengenal apa itu SOHC dan DOHC dalam otomotif, serta bagaimana perbedaan antara keduanya. Simak artikel berikut ini. 

Apa Arti Mesin DOHC dan Perbedaannya dengan SOHC
Ilustrasi mesin DOHC. (FOTO/iStockphoto)

tirto.id - Penamaan DOHC dan SOHC dalam spesifikasi mesin suatu kendaraan kerap dilihat ketika seseorang memantau performa otomotif merek tertentu. Lantas, apa arti DOHC dan SOHC dalam spesifikasi kendaraan mobil ataupun motor?

Dinukil dari laman Civic Motors, setidaknya terdapat tiga istilah dalam penyebutan camshaft mesin kendaraan. Di antaranya terdapat Double Overhead Camshaft (DOHC), Single Overhead Camshaft (SOHC), dan Overhead Valve (OHV).

Dari ketiga nama di atas, OHV belum memanfaatkan fitur Camshaft dan kebanyakan ada di kendaraan tua. Adapun otomotif modern sekarang cenderung menggunakan tipe DOHC ataupun SOHC, berbeda dalam jumlah camshaft dan performanya.

Pengertian Mesin DOHC

Camshaft merupakan salah satu komponen di kendaraan yang tugasnya menjalankan buka ataupun tutup katup. Adapun katup itu terdiri dari intake dan exhaust, melakukan fungsi utamanya di bagian pembakaran.

Arti DOHC atau Double Overhead Camshaft merujuk pada mesin otomotif yang memakai camshaft ganda (double).

Mesin jenis ini kerap ditemukan di berbagai kendaraan modern, misalnya Toyota Avanza, Daihatsu Xenia, dan Honda CBX.

Terlepas dari merek tersebut, DOHC menambah kemungkinan aliran udara bergerak leluasa. Efisiensi kerja mesin tipe ini juga cukup ringan terjadi lantaran dua camshaft digunakan untuk mengatur buka-tutup 4 katup/silinder.

Perbedaan Mesin SOHC dan DOHC

Berbeda dari dari mesin sebelumnya, SOHC atau Single Overhead Camshaft hanya menggunakan satu camshaft saja. Mengutip laman Cars, camshaft pada mesin SOHC terdapat di bagian kepala silinder (ada atas katup).

Sementara itu, cara kerjanya hanya memakai satu camshaft untuk membuka atau menutup katup. Kinerja mesin mobil atau motor ini tentu akan lebih berat dibanding dengan DOHC yang memakai dua buah camshaft.

Dengan begitu, beda mesin SOHC dan DOHC dapat diterka pertama-tama dalam jumlah camshaft yang digunakan. Bukan hanya itu, perbandingan berikutnya dapat dilihat dari SOHC yang lebih ringan dibanding DOHC.

Performa itu berhubungan erat dengan torsi yang dihasilkan mesin, SOHC lebih kecil dibandingkan DOHC. Penggunaan bahan bakar pun terbilang berbeda di mana SOHC dengan komponen yang lebih sederhana mengonsumsi sedikit bensin.

Hal ini berbeda dengan sistem DOHC yang lebih rumit komponennya sehingga konsumsi bahan bakar lebih banyak. Perbandingan komponen kedua jenis mesin kendaraan tersebut juga berlaku di bagian perbaikannya.

SOHC, misal ketika melakukan overhaul, cenderung memakan biaya perawatan lebih kecil lantaran kesederhanaan komponen.

Sementara DOH dengan berbagai komponennya yang cenderung lebih kompleks akan menambah biaya servis. Berikut ini beberapa perbedaan mesin SOHC dan DOHC.

  • SOHC menggunakan satu camshaft, sementara DOHC menggunakan dua;
  • SOHC mempunyai kinerja lebih berat karena memakai satu camshaft, DOHC terbilang lebih ringan;
  • SOHC lebih sedikit menggunakan bahan bakar dibandingkan DOHC (sesuai beban kerja mesinnya);
  • SOHC terasa lebih ringan ketika berkendara namun lebih besar torsinya, DOHC lebih berat rasanya namun torsinya lebih tinggi;
  • SOHC mempunyai komponen yang lebih sederhana, DOHC cenderung lebih kompleks;
  • SOHC biaya perbaikannya lebih kecil dibanding DOHC.

Baca juga artikel terkait PENGERTIAN MESIN DOHC atau tulisan lainnya dari Yuda Prinada

tirto.id - Otomotif
Kontributor: Yuda Prinada
Penulis: Yuda Prinada
Editor: Yandri Daniel Damaledo