Menuju konten utama

Annisa Pohan dan Keberuntungan AHY

Annisa bergerilya ke kampung-kampung demi memenangkan suaminya menjadi gubernur.

Annisa Pohan dan Keberuntungan AHY
Istri sekaligus juru kampanye calon gubernur DKI Jakarta nomor urut satu Agus Harimurti Yudhoyono, Annisa Pohan saat melakukan gerilya lapangan di wilayah Kampung Bandan, Jakarta Utara, Rabu. (25/1). Tirto.id/Andriansyah

tirto.id - Jalan sebesar dua meter yang sehari-hari digunakan warga kampung Kapuk, Kelurahan Cengkareng, Jakarta Barat itu berubah menjadi tempat pengajian. Berlembar-lembar tikar dan karpet digelar di atas jalan. Tenda berwarna putih-biru berdiri di sepanjang jalan Kapuk Sari. Panjangnya kira-kira 15 meter.

Dua buah kardus berisi buku Yasin dengan sampul warna biru bertuliskan Agus-Sylvi Nomor 1 berjejer di atas meja, tak jauh dari letak makanan prasmanan. “Mbak, ayo makan dulu mumpung masih sepi,” ujar salah seorang warga pada saya.

Berselang satu jam setelah saya ditawari makan siang oleh warga tadi, Annisa Pohan telah duduk di sana, ditemani oleh empat perempuan lain.

Ini bukan kali pertama Annisa Pohan melakukan gerilya lapangan, sebuah istilah untuk menyebut gaya kampanye pasangan Agus-Sylvi.

“Saya sudah dari awal ya turun ke lapangan, mendampingi mas agus tapi terakhir-terakhir ini karena semakin banyak masyarakat yang ingin bertatap muka langsung dengan Mas Agus dan Mpok Sylvi sehingga jadwal sangat penuh dan jadwal-jadwal yang tidak terpenuhi dilimpahkan kepada juru kampanye, salah satunya saya,” ujarnya saat ditemui usai menyapa warga Kampung Kapuk, Kelurahan Cengkareng, Jakarta Barat, Senin (30/01).

Antusiasme warga memang begitu kentara menyambut kehadiran Annisa. Sebelum ia datang, tenda sudah disesaki ibu-ibu anggota Majelis Taklim Al-Amin.

Siang itu, rambut Annisa yang biasanya tergerai tertutup selapis kerudung berwarna hitam. Lengkap dengan busana Muslim terusan berwarna senada.

Seorang ibu bernama Ita nampak berseri-seri tatkala Annisa berjalan melewatinya.

“Kayak mimpi, biasanya lihat di TV,” ujarnya.

“Iya tadi kenapa gak foto sih,” sahut Mulyati yang ada di samping Ita.

Sejurus waktu mereka dan juga ibu lainnya tampak sibuk memotret Annisa dari jarak dekat menggunakan telepon genggam.

Di hadapan para ibu Annisa tak sungkan mempromosikan suaminya. Selama sekitar satu jam dia menjelaskan sejumlah alasan mengapa warga harus memilih suaminya sebagai gubernur. Ia misalnya sempat menyinggung perihal komitmen suaminya untuk tidak menggusur. Annisa juga menjanjikan warga bahwa suaminya akan melanjutkan program Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan memudahkan proses pengurusan surat tanah.

“Ibu-ibu tahu nggak kalau Mas Agus dan Mpok Sylvi itu membangun tanpa menggusur? Artinya begini, harus selalu menjadi kesepakatan antara pemerintah dan masyarakat. Tidak bisa semena-mena menggusur tanpa adanya kesepakatan,” ujarnya saat menjawab keluhan salah seorang warga soal penggusuran di Kampung Kapuk.

Tak sampai satu jam setelah dari Cengkareng, Annisa Pohan sudah berada di kelurahan Grogol. Busananya telah berganti dengan busana kampanye paslon satu yang dijuluki ‘tacticool’. Rambutnya dikucir kuda, dan di lehernya melingkar karangan bunga. Di Jalan Dr. Semeru I ia kembali menjelaskan program-program unggulan Agus-Sylvi seperti bantuan dana bergulir, bantuan langsung sementara sebesar lima juta per tahun, program pembinaan komunitas per RW, serta program pemberdayaan perempuan.

Ita, seorang warga dan anggota kelompok PKK di Kelurahan Grogol sempat bertanya maksud program pemberdayaan perempuan. “Kami akan menyediakan crisis center per kecamatan,” ujar Annisa menjawab pertanyaan Ita.

Program pemberdayaan perempuan yang diusung Agus-Sylvi menekankan penegakan keadilan bagi perempuan dan salah satunya adalah pendampingan kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang kerap dialami oleh perempuan.

Annisa juga membagi-bagikan kerudung, kaos, dompet, dan payung bagi warga yang berhasil menjawab pertanyaannya.

“Ibu, siapa nama istri Agus Harimurti Yudhoyono?” tanyanya.

“Annisa Pohan,” jawab salah seorang ibu, warga Kelurahan Grogol.

Pukul lima sore, Annisa pulang. Jadwal kampanye mantan gadis sampul itu telah rampung. Apa yang dilakukan Annisa mengingatkan saya pada peribahasa: sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui. Artinya, satu kali melakukan pekerjaan, mendapatkan beberapa keuntungan sekaligus. Seperti AHY yang beruntung memiliki istri merangkap juru kampanye.

Baca juga artikel terkait AGUS-SYLVIANA atau tulisan lainnya

tirto.id - Politik
Editor: Jay Akbar