tirto.id - Calon wakil gubernur Anies Baswedan mengatakan belum menemukan keberhasilan program normalisasi sungai gubernur aktif Basuki Tjahja Purnama (Ahok). Ia menjelaskan akan mengadakan sumur serapan, walau pun bukan solusi satu-satunya.
“Mau tidak mau harus ada sumur resapan, tapi itu bukan solusi satu-satunya," ujar Anies usai menyusuri pemukiman warga yang terkena banjir di Cipinang Melayu, Makasar, Jakarta Timur, Senin (20/2/2017).
Namun yang lebih penting, kata Anies, program pemerintah untuk mengatasi banjir harus terencana dan terukur. Ia mencontohkan rencana pembangunan 2014, 2015, dan 2016 harus dibandingkan pencapaiannya agar bisa diketahui tingkat keberhasilannya.
Selain itu, Anies mengaku warga yang mengadu kepadanya mengeluhkan lokasi banjir dari aliran Sungai Cikeas dan Sungai Sunter tidak mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah. “Sepanjang banjir di sini belum pernah didatangi, dan menurut warga perhatian terhadap banjir di sini, di sini aliran Sungai Cikeas, dan Sungai Sunter, dua itu tidak pernah mendapat perhatian serius, ini pertama kali warga mendapat perhatian,” ujar Anies.
Menurutnya, maksud kedatangannya ke lokasi banjir adalah untuk merasakan langsung penderitaan korban banjir. Anies menilai masalah itu harus segera diselesaikan.
Kendati berbicara demikian, Anies enggan membicarakan program yang telah ia rencanakan untuk menjawab permasalahan banjir secara spesifik. Sebab menurutnya, perlu diadakan komunikasi lebih lanjut dalam bentuk duduk bersama dengan warga, ahli, dan pemerintah daerah lain.
“Saya enggak mau oh Pak Anies solusi untuk daerah "abcd", saya siap laksanakan hasil dari duduk bersama, karena yang sering hilang itu rembug, seolah olah gubernur tau semua permasalahan, enggak lah,” tutup Anies.
Anies tiba di lokasi banjir di Cipinang pada pukul 10.00 WIB. Ia mengenakan kemeja putih dan celana hitam. Dalam kondisi hujan ia menyusuri lokasi banjir menggunakan perahu karet.
Banjir telah menggenangi pemukiman di daerah Cipinang sejak Minggu 19 Februari 2017 dengan dengan ketinggian bervariasi hingga sekitar 1.5 meter. Akibat banjir ini warga sekitar RW 3 hingga RW 4, Cipinang Melayu, Makasar, Jakarta Timur harus mengungsi. Sebanyak 285 warga sudah dievakuasi. Namun bagi sebagian warga dengan rumah berlantai dua memilih bertahan. Hingga kini warga tetap dalam kondisi siaga, khawatir ketinggian air akan terus bertambah.
Penulis: Tresna Yulianti
Editor: Agung DH