Menuju konten utama
Debat Pilkada DKI Jakarta 2017

Anies: Keluarkan Anak dari Sekolah Tidak Tepat Jadi Sanksi

Dalam hal mengatasi kekerasan anak di sekolah, Calon Gubernur DKI Jakarta 2017 Anies Baswedan menyampaikan mengeluarkan anak dari sekolah seperti yang diceritakan Calon Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidaklah tepat.

Anies: Keluarkan Anak dari Sekolah Tidak Tepat Jadi Sanksi
Sandiaga Uno sedang memaparkan jawaban dari pertanyaan moderator Debat Pilgub DKI ketiga yang dilaksanakan di Hotel Bidakara, Jakarta (10/2). Tirto.id/Andrey Gromico

tirto.id - Dalam hal mengatasi kekerasan anak di sekolah, Calon Gubernur DKI Jakarta 2017 Anies Baswedan menyampaikan mengeluarkan anak dari sekolah seperti yang diceritakan Calon Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidaklah tepat.

“Mengeluarkan anak dari sekolah seperti menghentikan anak kita sebagai anak, sehingga yang seharusnya dilakukan lebih banyak dididik,” ujar Anies, dalam Debat Cagub DKI 2017 di Hotel Bidakara, Jakarta, Jumat (10/2/2017).

Menurut Anies, program yang pernah ia lakukan ketika berada di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dengan membuat gugus pengendalian kekerasan yang terdiri dari guru, orang tua, ahli psikologis, dan tokoh pendidikan yang ditempatkan untuk menangani di level sekolah sampai kota adalah langkah yang tepat untuk mengatasi kekerasan terhadap anak.

“Gugus level sekolah dan kota berguna untuk memantau mengendalikan kekerasan bila terjadi, yang terpenting memberi sanksi bila ada masalah,” ujar Anies.

Sementara itu, dalam hal mengatur kepentingan publik, ia berkomitmen akan membuat perencanaan yang baik dan melibatkan stakeholder terpercaya, serta perencanaan itu akan terbuka atau mengedepankan transparansi.

“Perencanaan publik dibuat transparan, dengan begitu semua warga akan mengetahui. Implementasinya juga dibuat sesuai dengan perencanaan dan dilakukan transparansi,” kata Anies.

Transparansi menjadi penting bagi Anies karena menurutnya pelaksanaan kebijakan tidak bisa sekedar good goverment, tapi juga harus open government untuk menciptakan konsistensi dalam pengambilan kebijakan.

Anies memaparkan dalam hal teknis setelah penentuan kebijakan, timnya akan melakukan sosialisasi sebagai langkah pertama. Yang kedua dilakukan konsultasi, ketiga partisipasi, keempat kolaborasi. Dengan keempat langkah tersebut ia yakin konsistensi dalam melaksanakan dan menyusun kebijakan bisa terjadi.

“Dan ini yang akan dilakukan untuk memastikan dana dari rakyat yang dipakai oleh pemerintah bisa dipakai sesuai dengan kepentingan publik,” papar Anies.

Kemudian, terkait dengan konsistensi pelaksanaan program, Sandiaga Uno menyatakan akan konsisten mendampingi masalah akses pendidikan dan lapangan kerja.

Ia mengaku selama menyapa warga Jakarta ia memperoleh dua keluhan utama di lingkungan warga Jakarta, antara lain pertama warga Jakarta menginginkan pendidikan yang berkualitas tuntas dan terjangkau harganya. Kedua kesempatan lapangan kerja sangat penting bagi mereka.

“Ini adalah panggilan, saya yakin program kerja Pak Anies adalah solusi,” ungkap Sandiaga.

Baca juga artikel terkait ANIES-SANDIAGA atau tulisan lainnya dari Mutaya Saroh

tirto.id - Politik
Reporter: Mutaya Saroh
Penulis: Mutaya Saroh
Editor: Mutaya Saroh