Menuju konten utama

Anies Janji Menambah Pasar Tradisional di Jakarta

Renovasi pasar tradisional yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta dinilai membebankan pedagang

Anies Janji Menambah Pasar Tradisional di Jakarta
Warga menyambut kedatangan Calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat melakukan kampanye di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta, Selasa (17/1). Dalam kampanyenya Anies Baswedan memenuhi undangan dari Komunitas Sahabat Lansia dan Anak untuk menyampaikan beberapa program kerjanya diantaranya kesejahteraan dan kesehatan bagi Lansia dan jaminan pendidikan bagi anak putus sekolah. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/foc/17.

tirto.id - Calon gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga, Anies Rasyid Baswedan berjanji akan menambah jumlah pasar tradisional di Jakarta. Janji itu dia sampaikan saat merima keluhan seorang pedagang di Pasar Serdang bernama Syahrizal. “Kami malah ingin menambah pasar tradisional, pasar-pasar akan kita tambah di seluruh Jakarta,” ujarnya saat berkunjung ke Kampung Delta di Jalan Delta, Serdang, Jakarta Pusat pada Kamis (19/01).

Syahrizal mengeluhkan sejumlah renovasi pasar tradisional yang dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Menurutnya renovasi justru memberatkan pedagang karena berimbas terhadap naiknya ongkos sewa. “Kalau (harga) kontrakannya tinggi, gimana kita bisa bayar sedangkan kita pedagang kecil,” ujarnya.

Anies berjanji akan membangun sedikitnya lima buah pasar tradisional baru jika menang Pilkada DKI Jakarta. Nantinya, pasar-pasar tradisional baru ini tidak akan berukuran terlalu besar namun jumlahnya cukup banyak. “Sehingga kegiatan berwirausaha lebih terfasilitasi di sebanyak-banyaknya tempat,” lanjutnya.

Hingga saat ini terdapat 153 pasar yang tersebar di seluruh wilayah provinsi DKI Jakarta. Pasar-pasar di Provinsi DKI Jakarta dikelola oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yaitu Perusahaan Daerah (PD) Pasar Jaya. Menurut Anies kehadiran BUMD justru bukan untuk mengeruk keuntungan namun untuk memudahkan berwirausaha sehingga diharapkan jumlah wirausahawan semakin meningkat. Baginya yang lebih penting adalah bagaimana merenovasi pasar namun tidak membuatnya sepi. “Pasar direnovasi malah justru pembelinya menurun, sepi. Seperti di Pasar Kemayoran,” jelas Anies.

Ia memastikan bahwa pasar-pasar yang kelak akan direnovasi harus lebih ramai dikunjungi. Pasar tradisional, menurut Anies, adalah ciri khas bangsa Indonesia. Interaksi antara pedagang dan pembeli, proses tawar menawar, serta hubungan kekeluargaan yang terjalin membuatnya terdorong untuk menambah jumlah pasar-pasar tradisional di provinsi DKI Jakarta.

Selain pasar, dalam kunjungannya kali ini, Anies juga membahas soal penyederhanaan pelayanan administrasi. “Supaya warga Jakarta tidak perlu cuti jika ingin mengurus sesuatu,” ucapnya.

Salah seorang warga bernama Icha, sempat bertanya perihal program sekolah gratis bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). “Yang saya inginkan bukan hanya itu, Pak. Anak saya tuna rungu, bagaimana caranya saya bisa mendapatkan pendidikan gratis untuk anak saya,” ujarnya, hampir menangis.

Menurut Anies, saat ini sekolah-sekolah kekurangan guru khusus untuk mengajar ABK. “Tapi Insyaallah dengan KJP Plus, anak Ibu bisa sekolah dengan menggunakan biaya yang akan dibiayai oleh pemerintah,” jawab Anies.

Program Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus adalah salah satu janji Anies dan Sandi jika kelak terpilih memimpin provinsi DKI Jakarta. Semula, KJP adalah program milik mantan pasangan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama. Beberapa perbedaan di antara keduanya adalah, tunjangan tunai dan barang, besaran uang tunai yang akan bertambah, masa aktif KJP Plus yang bisa dipakai hingga ke perguruan tinggi, serta kursus-kursus yang akan diberikan kepada anak putus sekolah.

Baca juga artikel terkait ANIES-SANDIAGA atau tulisan lainnya dari Jay Akbar

tirto.id - Politik
Reporter: Ruhaeni Intan Hasanah
Penulis: Jay Akbar
Editor: Jay Akbar