Menuju konten utama

Anies: Jabatan Wakil Gubernur itu Substitutif, Bukan Komplementer

Anies Baswedan menjelaskan perbedaan antara karakter yang substitutif dengan komplementer.

Anies: Jabatan Wakil Gubernur itu Substitutif, Bukan Komplementer
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. FOTO/Andrey Gromico.

tirto.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengklaim posisi wakil gubernur memiliki karakter yang substitutif dan bukan sebagai komplementer.

Dengan demikian, Anies mengindikasikan bahwa peran wakil gubernur lebih cenderung menjadi pengganti gubernur dalam sejumlah kesempatan, dan bukan pelengkap lewat adanya pembagian tugas. Anies menyebutkan dalam organisasi pemerintahan memang tidak ada tugas khusus yang menjadi kewajiban bagi wakil gubernur.

“Tidak ada [tugas khusus]. Memang seperti itulah sifat di dalam organisasi kepemimpinan di Indonesia. Makanya kalau Anda cek di Undang-Undang, tidak pernah ada definisi pembagian peran,” kata Anies di Balai Kota DKI Jakarta pada Jumat (21/9/2018).

Lebih lanjut, Anies menjelaskan perbedaan antara karakter yang substitutif dengan komplementer. Apabila sifatnya komplementer, Anies mengatakan bahwa gubernur akan memiliki tugasnya sendiri, begitu pun wakil gubernur.

Oleh karena selama ini tidak ada mitra yang membantunya dalam memimpin ibukota, Anies mengaku dirinya harus lebih sabar. Ia pun kembali menegaskan bahwa kendala yang dialaminya selama ini terkait dengan akses mobilitas.

Menurut Anies, agenda yang harus dihadirinya dalam sehari sangat banyak, sehingga apabila tidak ada wakil gubernur, maka tidak ada sosok yang mewakilinya. Ia pun menilai kehadirannya dalam setiap agenda notabene jadi lebih singkat, karena ada begitu banyak hal yang harus dilakukannya.

“Tapi yang pasti, kalau [mempengaruhi] pekerjaan secara umum tidak. Karena dulu pun ujungnya semua keputusan ada di gubernur. Jadi secara proses nggak ada masalah,” ucap Anies.

Masih dalam kesempatan yang sama, Anies mengaku belum ada komunikasi yang dijalin dengan Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ihwal penentuan nama wakil gubernur. “Kalau ketemu ya pernah, [dengan] semuanya. Saat ketemu, lantas semuanya cerita, ‘Waduh, nama saya disebut’. Ya, monggo aja. Tapi belum ada obrolan khusus,” ujar Anies lagi.

Anies pun mengatakan bahwa dirinya tidak menetapkan tenggat waktu terkait penentuan sosok wakil gubernur. Ia pun membiarkan agar kedua partai pengusung melakukan diskusi serta mencapai kesepakatannya terlebih dahulu.

“Karena mereka yang harus menentukan nama, bukan saya. Jadi saya memberikan pendapat, namun mereka yang menentukan,” ungkap Anies.

Baca juga artikel terkait PENGGANTI WAGUB DKI atau tulisan lainnya dari Damianus Andreas

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Damianus Andreas
Penulis: Damianus Andreas
Editor: Maya Saputri