Menuju konten utama

Anies Enggan Berkomentar Soal Nelayan Sepakati Reklamasi

Sejumlah tokoh nelayan di teluk Jakarta menolak politisasi isu reklamasi di pantai Utara Jakarta terutama bertepatan dengan Pilkada DKI Jakarta putaran kedua.

Anies Enggan Berkomentar Soal Nelayan Sepakati Reklamasi
Calon gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga Anies Baswedan berkampanye di kawasan Rorotan, Jakarta Utara, Selasa (31/1). Tirto.id/Denny Aprianto

tirto.id - Calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan enggan berkomentar lebih jauh terkait adanya nelayan Muara Angke yang sudah menyepakati dilanjutkannya reklamasi.

"Kalo khusus silahkan cek sendiri yah saya enggan berkomentar lebih jauh. Kita juga enggak tahu itu benar atau tidak," ungkap Anies di jalan Kapten Tendean, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Senin (13/3/2017).

Terkait dengan reklamasi bakal dilanjutkan atau tidak jika ia jadi gubernur, Anies mengatakan bahwa pihaknya akan lebih fokus pada substansi. Pada akhirnya, lanjut dia, memang ketika kita memutuskan untuk menyetujui atau menolak, itu bukan semata-mata melihat seberapa banyak yang sama pandangannya.

"Tapi ini kita bicara tentang bagaimana memastikan lingkungan hidup terkelola dengan baik, memastikan bahwa Jakarta jadi kota yang ketimpangan sosial, ekonomi tidak terlalu besar, kesempatan maju bersamanya dirasakan, kemudian hadirnya terobosan, hal-hal baru dirasakan manfaatnya bagi seluruh warga. Bukan bagi sebagian warga," ujar dia.

Jadi, tambah Anies, keputusan-keputusan setuju atau tidak itu lebih dari sekadar adanya pandangan sekelompok orang, tapi lebih dari apa subtansi manfaatnya.

Sementara itu, Ketua Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Tigor Hutapea membantah adanya nelayan teluk Jakarta, Muara Angke yang menyetujui kelanjutan reklamasi.

"Yang menerima sih bukan nelayan tradisional, kebanyakan pengusaha," ungkap Tigor kepada Tirto melalui pesan singkat, Senin (13/3).

Kendati demikian, Tigor mengaku antara yang menerima dan menolak sebanding, 50:50. Menurut dia, justru yang menolak itu adalah warga yang udah tinggal di Muara Angke sejak lahir dan memiliki KTP.

Warga yang menerima kelanjutan reklamasi tersebut, lanjut dia, merupakan pengusaha-pengusaha kapal besar. Sementara yang menolak merupakan nelayan pesisir yang berkapal kecil.

Sebelumnya, sejumlah tokoh nelayan di teluk Jakarta menolak politisasi isu reklamasi di pantai Utara Jakarta terutama bertepatan dengan Pilkada DKI Jakarta putaran kedua.

"Intinya kami menolak diperalat dalam politik Pilkada DKI karena sebagian besar nelayan asli tak lagi mempersoalkan reklamasi," ujar salah satu tokoh nelayan Muara Angke, Jakarta Utara, Haji Syarifudin Baso, Minggu (12/3).

Menurut Syarifudin, warga Muara Angke mendukung kelanjutan Proyek Reklamasi asalkan diikutsertakan dalam setiap pembahasannya. Hal tersebut dikarenakan mereka yakin jika reklamasi akan turut meningkatkan kesejahteraan dengan terbukanya lapangan pekerjaan.

"Kami tidak mempersoalkan reklamasi sepanjang tidak penggusuran," ujar Syarifudin.

Ia bahkan meminta LSM untuk tidak ikut campur mempolitisasi isu reklamasi. Menurut dia, jika hal tersebut dilakukan maka akan bisa memecah masyarakat di tingkat bawah.

Baca juga artikel terkait ANIES-SANDIAGA atau tulisan lainnya dari Chusnul Chotimah

tirto.id - Politik
Reporter: Chusnul Chotimah
Penulis: Chusnul Chotimah
Editor: Alexander Haryanto