tirto.id - Anies Baswedan menjawab pertanyaan dari Eko Prasojo selaku moderator Debat Cagub-Cawagub DKI Jakarta 2017 tahap kedua di Hotel Bidakara pada Jumat (27/1/2017). Eko Prasojo memaparkan tentang kondisi profesionalisme birokrasi di Jakarta dan bertanya bagaimana cara mengatasinya. Salah satu hal yang menjadi jawaban Anies adalah bahwa seorang pemerintah provinsi harus memberikan motivasi kepada masyarakat, harus merangkul, bukan justru memukul.
Cagub nomot urut 3 ini juga mengatakan, saat ini bukan hanya good government saja yang harus dilakukan, tetapi juga open government. Artinya, lanjut Anies, pemerintah dan rakyat harus bersama-sama membangun kota. Tidak hanya sekadar memberikan iming-iming peluang kerja, tapi harus membentuk budaya kerja yang lebih baik.
Pasangan Sandiaga Uno yang diusung oleh Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini pun menyimpulkan tiga solusi yang menurutnya paling tepat untuk mengatasi profesionalisme birokrasi di Jakarta, yaitu pertama melibatkan publik, kedua pemimpin harus memberi arah motivasi, dan ketiga dilakukan pelatihan secara terus menerus.
Di sesi yang sama, Sandiaga Uno menanggapi tentang kinerja pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat. Menurut Sandiaga, pelayanan publik harus berujung pada penciptaan lapangan kerja. Pria yang dikenal sebagai pengusaha bercerita tentang pengalamannya selama 1 tahun terakhir terkait keluhan sejumlah warga yang mengaku kesusahan membuka lapangan pekerjaan karena izin yang berbelit-belit.
Sandiaga Uno menegaskan bahwa pemerintah provinsi Jakarta harus memberikan kemudahan berbisnis yang lebih simpel dan terintegrasi dengan birokrasi yang ramah. Ia menambahkan, sudah saatnya pemerintah peduli dengan lapangan kerja yang diciptakan oleh dan untuk masyarakat.
Penulis: Iswara N Raditya
Editor: Iswara N Raditya