Menuju konten utama

Anies & Ahok Berdebat Soal Keadilan Bagi Rakyat Jakarta

Menurut Anies Baswedan, belum ada keadilan yang merata untuk rakyat Jakarta, tapi dibantah oleh Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Anies & Ahok Berdebat Soal Keadilan Bagi Rakyat Jakarta
Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyampaikan visi dan misinya saat Debat Publik Pilkada DKI Jakarta putaran kedua di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (12/4). ANTARA FOTO/M Agung Rajasa.

tirto.id - Dua calon Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), berdebat tentang keadilan bagi rakyat ibukota. Perdebatan ini mengemuka di salah satu sesi acara debat Pilkada DKI Jakarta jelang putaran kedua yang digelar di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta, Rabu (12/4/2017) malam.

Menurut Anies, belum ada keadilan yang merata untuk rakyat Jakarta, masih banyak ketimpangan. Rakyat Jakarta saat ini terkotak-kotak, ada sekat-sekat yang menjadi jurang pemisah. Seharusnya, kata Anies, gubernur berperan untuk menjembatani antar-kelompok supaya tidak ada lagi ketimpangan.

“Ketimpangan antara yang bekerja dan tidak/belum bekerja, yang sekolah dengan yang tidak/belum sekolah, yang kaya dengan masyarakat yang pra-sejahtera. Persatuan bisa dibangun jika ada rasa adil, dan keadilan bukan hanya dalam kata-kata,” cecar Anies Baswedan.

Menjawab hal tersebut, Ahok bersikukuh bahwa apa yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta selama ini adalah demi mewujudkan keadilan bagi seluruh rakyat Jakarta, terutama rakyat kecil, dan itu sudah mulai terlihat dampak positifnya.

“Saya kira Pak Anies ini kurang mendapat informasi. Siapa bilang Jakarta tidak adil? Di mana ketidakadilannya?” tanya Ahok yang merupakan gubernur non-aktif ini sembari memaparkan berbagai program yang sudah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk rakyat.

Mendengar pembelaan Ahok, Anies tetap belum sepakat. Ia menegaskan bahwa keadilan belum hadir untuk rakyat Jakarta. “Jakarta belum adil, masalah masih banyak, datanglah ke kampung-kampung, masih banyak ketimpangan. Keadilan belum selesai,” sebut mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) ini.

Debat kali ini merupakan debat terakhir yang digelar oleh KPUD DKI Jakarta dan menghadirkan 5 komunitas warga untuk terlibat langsung. Dua pasangan calon yang bertarung di putaran kedua hadir, yakni pasangan calon nomor urut 2 Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat, serta pasangan calon nomor urut 3 Anies Baswedan dan Sandiaga Uno.

Debat kali ini bertema besar “Dari Masyarakat untuk Jakarta: Kesenjangan dan Keadilan Sosial, Penegakan Hukum dan Bonus Demografi” dan dibagi lagi menjadi lima subtema yakni isu transportasi, tempat tinggal, reklamasi, pelayanan Publik (pendidikan dan kesehatan) dan UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah).

Selama 120 menit, acara debat akan dibagi dalam 6 segmen. Segmen pertama akan diisi perkenalan para paslon, segmen kedua akan mendengarkan pertanyaan panelis dan dijawab oleh para paslon. Segmen ketiga berisi tentang tanya jawab dari komunitas kepada para paslon. Segmen keempat berisi tentang saling respon tanggapan para paslon terhadap jawaban segmen ketiga. Segmen kelima debat murni antar-paslon. Terakhir, segmen keenam sebagai segmen closing statement dari para paslon.

Panelis debat kali ini antara lain Dosen Universitas Indonesia Imam Prasodjo, Dekan Fakultas Bahasa & Seni Universitas Negeri Jakarta Aceng Rahmat, Dosen Universitas Trisakti Yayat Supriyatna, Direktur Institute For Development of Economics and Finance Enny Sri Hartati.

Baca juga artikel terkait DEBAT CAGUB DKI 2017 atau tulisan lainnya dari Iswara N Raditya

tirto.id - Politik
Reporter: Iswara N Raditya
Penulis: Iswara N Raditya
Editor: Iswara N Raditya