tirto.id - PT Angkasa Pura I (Persero) mendapat dukungan pendanaan berupa pinjaman dari bank dan lembaga keuangan non-bank dengan nilai keseluruhan Rp5 triliun. Pendanaan kali ini bersumber dari PT Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk., PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) dan PT BRISyariah, Tbk.
Direktur Utama Angkasa Pura I, Faik Fahmi menjelaskan fasilitas kredit Rp5 triliun itu memiliki jangka waktu pelunasan atau tenor lebih dari 10 tahun dengan grace period 5 tahun. Dana itu akan dipakai untuk pengembangan bandara-bandara Angkasa Pura I di tahun 2018 dan 2019.
“Proses pendanaan eksternal sebesar Rp5 triliun untuk membiayai realisasi capital expenditure (capex/belanja modal) di tahun 2018 dan sebagian di tahun 2019," ujar Faik dalam siaran resminya yang diterima Tirto pada Selasa (18/13/2018).
Pada 2019, perseroan plat merah itu memiliki rencana belanja modal atau capex senilai Rp17,53 triliun. Oleh karena itu, kata Faik, "Kami merencanakan pendanaan eksternal Rp13 triliun, dapat bersumber dari pinjaman lembaga keuangan dan penerbitan obligasi."
Dalam rencana jangka panjangnya, Angkasa Pura I juga menargetkan capex senilai Rp76 triliun untuk periode 2019-2023. Dana untuk rencana capex itu akan dicari melalui pinjaman dari lembaga keuangan, penerbitan obligasi, sekuritisasi aset dan juga melalui partnership dengan mitra strategis.
Sebelumnya, di tahun 2016 Angkasa Pura I telah menerbitkan sukuk ijarah senilai Rp500 miliar untuk pembiayaan capital expenditure-nya.
“Angkasa Pura I saat ini dihadapkan pada kondisi pertumbuhan penumpang yang jauh lebih tinggi dari kemampuan kami menyediakan kapasitas. Untuk mengatasi itu, kami sedang melakukan pembangunan dan pengembangan bandara sebagai upaya kami berkontribusi mendorong perekonomian," ujarnya.
Penandatanganan perjanjian pendanaan itu dilakukan Faik Fahmi bersama Direktur Utama Bank BTN Maryono, Direktur Utama SMI Emma Sri Martini dan Direktur Bisnis Komersial BRIsyariah Kokok Alun Akbar di Hotel Grand Mercure Kemayoran, Jakarta, pada Selasa (18/12/2018).
"Kami harap melalui penandatanganan perjanjian ini dapat mendukung peningkatan kinerja bisnis, kualitas layanan dan kepuasan pengguna jasa di bandara yang kami kelola,” kata Faik.
Sementara Direktur Utama BTN Maryono mengatakan, dalam kerjasama ini, perusahaannya memberi fasilitas pembiayaan (non-revolving loan) kepada Angkasa Pura I untuk aktivitas usaha, pengembangan bandara, dan investasi rutin. "Kami memberikan komitmen pendanaan sebesar Rp2 triliun," ujarnya.
Sedangkan menurut Direktur Utama PT SMI, Emma Sri Martini, pinjaman kali ini merupakan yang kedua kali dari perusahaannya untuk Angkasa Pura I.
Penulis: Hendra Friana
Editor: Addi M Idhom