Menuju konten utama

Angka Kecelakaan Lalu Lintas Selama Mudik 2017 Menurun

Penurunan jumlah kecelakaan lalu lintas terlihat dari jumlah klaim hingga saat ini yang ikut menurun sampai 50 persen dari periode lalu.

Angka Kecelakaan Lalu Lintas Selama Mudik 2017 Menurun
Antrean mobil yang akan masuk kapal penyeberangan di Pelabuhan Merak pada puncak arus mudik lebaran 2017, Cilegon, Jumat (23/6). tirto.id/Arimacs Wiander

tirto.id - Direktur Utama PT Jasa Raharja (Persero) Tbk Budi Setyarso mengklaim jumlah kecelakaan lalu lintas saat musim mudik Lebaran 2017 menurun hingga 50 persen. Meski tidak bisa menyebutkan angka pastinya, Budi mengungkapkan penurunan tersebut terjadi pada periode H-7 sampai H+7 Lebaran.

“Sehingga jumlah klaim yang dibayarkan sampai sekarang pun ikut menurun sampai 50 persen dari periode yang lalu. Mengenai angkanya saya lupa. Tapi yang jelas turun sekitar itu,” ungkap Budi di Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada Jumat (7/7/2017) pagi.

Lebih lanjut, Budi sempat melaporkan hasil di lapangan terkait kenaikan santunan kecelakaan yang berlaku sejak 1 Juni 2017 lalu. Sebagaimana diketahui, program yang didukung oleh Kementerian Keuangan itu tidak dibarengi dengan kenaikan iuran wajib maupun sumbangan wajib.

“Santunan itu naik 100 persen. Jadi untuk meninggal dunia yang dulu 25 persen jadi 50 persen, biaya perawatan yang 10 persen jadi 20 persen, kemudian cacat yang 25 persen jadi 50 persen, dan biaya penguburan yang dari Rp 2 juta jadi Rp 4 juta,” kata Budi.

Selain itu, Budi juga menyebutkan upaya lain yang dilakukan pemerintah guna menghindari banyaknya korban kecelakaan lalu lintas. “Ibu Menteri Keuangan atau pemerintah menyediakan biaya kejadian di lapangan yang untuk penanganan segera, yaitu ambulans sebesar Rp 500 juta dan biaya PDKK (sebesar) Rp 1 juta,” ucap Budi.

Saat disinggung perihal pengaruh kenaikan santunan terhadap manajemen keuangan Jasa Raharja, Budi mengatakan tidak ada pengaruh. “Aset kita sebesar Rp 13 triliun dan cadangan kita cukup untuk 5 tahun mendatang,” ungkap Budi.

Sebelumnya, klaim penurunan jumlah kecelakaan lalu lintas selama musim mudik Lebaran 2017 juga sudah diungkapkan Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Irjen Royke Lumowa. Berdasarkan data dari Korlantas, angka kecelakaan menurun hingga 30,4 persen, dari yang sebanyak 4.551 kecelakaan pada 2016 menjadi 3.168 kecelakaan di 2017.

Adapun dari angka kecelakaan secara keseluruhan tersebut, Korlantas pun menguraikannya menjadi angka korban meninggal, korban luka berat, dan korban luka ringan.

Untuk korban meninggal pada tahun ini, dinyatakan turun sebesar 41,2 persen; atau dari 1.261 orang menjadi 742 orang. Sementara korban luka berat menurun sebesar 40,2 persen; dari 1.148 orang menjadi 687 orang. Tak ketinggalan, untuk korban luka ringan juga mengalami penurunan, yakni dari 5.697 orang menjadi 4.366 orang (sebesar 23,4 persen).

Sementara itu, untuk jumlah pemudik di tahun ini sendiri mengalami kenaikan sebesar 2,44 persen. Berdasarkan data yang dimiliki Kementerian Perhubungan, jumlah pemudik pada 2016 sebanyak 18.160.668 orang, sementara pada 2017 tercatat ada 18.603.081 orang.

“Memang ada peningkatan jumlah pemudik, tapi penumpukan pemudik bisa kita antisipasi. Kita sudah melakukan yang maksimal pada penyelenggaraan mudik tahun ini,” kata Budi Karya di Kantor Staf Presiden, Jakarta, Kamis (6/7/2017) sore.

Sementara itu, apabila diuraikan, pemudik yang menggunakan angkutan jalan menurun 3,86 persen (dari 4.416.119 orang menjadi 4.245.702 orang); angkutan penyeberangan turun 2,68 persen (dari 3.810.410 menjadi 3.708.184); angkutan laut naik 1,67 persen (dari 931.664 menjadi 947.266); angkutan udara naik 7,67 persen (dari 4.922.176 menjadi 5.299.513), dan angkutan kereta api meningkat 7,89 persen (dari 4.080.319 menjadi 4.402.416).

Baca juga artikel terkait ARUS MUDIK atau tulisan lainnya dari Damianus Andreas

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Damianus Andreas
Penulis: Damianus Andreas
Editor: Yuliana Ratnasari