Menuju konten utama

Anggota DPRD DKI Laporkan Rian Ernest Soal Isu Politik Uang

Alasan pelaporan tersebut karena Ernest dinilai telah melecehkan DPRD DKI Jakarta dengan menuding adanya politik uang di pemilihan Wagub DKI Jakarta.

Anggota DPRD DKI Laporkan Rian Ernest Soal Isu Politik Uang
Rian Ernest PSI saat berkunjung ke tirto.id, senin (23/4/2018). FOTO/tirto.id

tirto.id - Salah satu anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi Partai Demokrat, Taufiqurrahman, mengatakan dirinya akan melaporkan Wakil Ketua DPW PSI DKI Jakarta, Rian Ernest Tanudjaja ke pihak kepolisian.

Alasan pelaporan tersebut karena Ernest dinilai telah melecehkan DPRD DKI Jakarta dengan menuding adanya politik uang di pemilihan Wagub DKI Jakarta.

"Iya, Insyaallah besok [saya laporkan] ya. Nanti akan saya kabari. Saya akan umumkan lagi ke temen-temen wartawan. Iya [pelaporan atas nama pribadi]. Saya pribadi dan mungkin beberapa temen-temen yang lain," katanya saat dihubungi, Selasa (16/7/2019) siang.

Taufiq mengatakan dirinya akan mengajak fraksi-fraksi lain untuk ikut bergerak melaporkan karena dinilai telah mencoreng nama DPRD DKI Jakarta.

"Saya akan ajak fraksi-fraksi lain. Iya dong [mencoreng]. Enggak bener ini. PSI sok-sok-an. Rian Ernest itu boleh sok ganteng tapi jangan sok tau," katanya.

Ia menilai pernyataan Ernest tersebut sangat tendensius dan merupakan suatu bentuk penghinaan terhadap kehormatan dan harga dirinya sebagai Anggota DPRD Provinsi DKI Jakarta dan sebagai anggota Panitia Khusus Pemilihan Pemilihan Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta.

"Berdasarkan pertimbangan di atas, pada hari ini, tanggal 16 Juli 2019, saya Taufiqurrahman, SH, anggota DPRD Provinsi DKI Jakarta melaporkan perbuatan penghinaan (sebagaimana termuat dalam KUHP Pasal 310 s.d 321 KUHP) yang dilakukan oleh Rian Ernest Tanudjaja," katanya.

Sebelumnya, Wakil Ketua DPW PSI DKI Jakarta, Rian Ernest Tanudjaja menyebut, ada upaya politik uang dalam pemilihan Wagub DKI Jakarta di DPRD DKI Jakarta.

"Ya standar. Artinya gini modusnya. Pokoknya untuk datang di kuorum, untuk datang duduk itu ada uangnya. Jadi nanti siapa pun ini bisa atur apakah paripurna mau jadi menyetujui atau menolak. Terserah yang mengatur ini semua. Siapa yang mau ikut diatur ada uangnya, kebayang ya dan satu kursi ratusan juta. Tapi ini rumor ya sekali lagi, saya sampaikan, rumor," kata Ernest saat konferensi pers, Senin (15/7/2019).

Mendengar ucapan Ernest seperti itu, Taufik sendiri mengaku tak ada modus seperti itu bagi partainya.

"Enggak ada kalau Gerindra. Iya [saya jamin]. Ngapain dibayar buat kuorum. Ini kan soal pemilihan soal tanggung jawab, kesadaran, masak dikasih uang? Saran saya kan memang bulan lalu saya ngomong itu. PSI kalau punya nama bunyiin saja. Dia bilang khawatir terbawa-bawa ini sampai ini ya engga papa. Saran saya bunyiin kita support gitu loh," katanya.

Baca juga artikel terkait POLITIK UANG atau tulisan lainnya dari Haris Prabowo

tirto.id - Hukum
Reporter: Haris Prabowo
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Nur Hidayah Perwitasari