tirto.id - Pemerintah Kabupaten Bantul, Yogyakarta membatalkan rencana pembangunan instalasi pengolahan air (IPAL) di dua pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) dalam rancangan anggaran tahun 2016. Hal ini disebabkan anggaran untuk pembangunan tersebut dipangkas.
Pembatalan rencana tersebut disampaikan Kepala Sub Bidang (Kasubid) Pengendalian Pencemaran Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Bantul, Yogyakarta, Agustarini, di Bantul, Jumat, (11/3/2016).
"Kami sebelumnya sudah merencanakan paling tidak (pembangunan) dua IPAL Puskesmas, namun kebetulan anggaran di BLH terpotong banyak, sehingga belum bisa," kata Agustarini.
Menurut Rini, usulan dana berkurang banyak, dari sebesar Rp 1,4 miliar (yang diusulkan) menjadi Rp 290 juta.
“Kita tidak bisa memaksakan dengan dana yang sebesar itu,” ungkap Rini
Rini menjelaskan, rencana pembangunan dua IPAL Puskesmas itu akan menggunakan anggaran yang dialokasikan dari Dana Alokasi Khusus (DAK), sayangnya karena dana yang digelontorkan pemerintah pusat tak sesuai dengan yang diusulkan, maka rencana itu dibatalkan terlebih dahulu.
"Kita target semua Puskesmas punya IPAL yang tentunya secara bertahap, karena anggaran terbatas, kalau kebutuhan anggaran tiap IPAL tergantung dari kapasitas, kemarin dari kita untuk satu IPAL lengkap biayanya sekitar Rp 140 juta," kata Rini.
Rini menyatakan BLH sangat mendukung agar rencana pengendalian pencemaran lingkungan hidup dapat direalisasikan mengingat masih banyak Puskemas yang belum dibangun IPAL untuk mengelola limbah medis layanan kesehatan itu.
Rini membeberkan, dari 27 Puskemas di Bantul, yang sudah terbangun IPAL baru ada enam dengan perincian tiga IPAL dibangun Dinkes, dua dibangun BLH Bantul, kemudian satu dibangun BLH Yogyakarta. Sementara itu, Puskesmas lainnya masih mengelola limbah dengan cara sederhana seperti memanfaatkan septik tank.
Oleh sebab itu, BLH berharap ke depan seluruh Puskesmas di Bantul baik yang rawat inap maupun nonrawat inap bisa dilengkapi dengan IPAL. Tujuannya agar pengelolaan limbah cair maupun medis dapat dimaksimalkan sehingga tidak mencemari lingkungan.