Menuju konten utama

Amerika Latin Minati Teknologi Antisadap Buatan Indonesia

Direktur Utama PT Indoguardika Cipta Kreasi, Agung Setia Bakti mengatakan, sejumlah negara Amerika Latin dan Asia tertarik menjalin kerja sama dalam pengembangan pasar teknologi antisadap yang diproduksi perusahaannya. Namun, Agung tidak memerinci negara mana saja yang telah menjalin kerja sama.

Amerika Latin Minati Teknologi Antisadap Buatan Indonesia
Direktur Utama PT Indoguardika Cipta Kreasi (ICK) Agung Setia Bakti. Foto/Antaranews

tirto.id - Sejumlah negara Amerika Latin dan Asia meminati teknologi antisadap buatan PT Indoguardika Cipta Kreasi (ICK). Perusahaan asal Indonesia itu telah memproduksi 11 jenis alat antisadap tersebut.

“Ada beberapa mitra swasta dari luar yang tertarik menjalin kerja sama dalam pengembangan pasar teknologi antisadap, di antaranya dari negara Amerika Latin dan negara di kawasan Asia sendiri,” kata Direktur Utama PT ICK Agung Setia Bakti, di Semarang, Senin (20/6/2016).

Mitra dari sejumlah negara di timur Eropa dan utara Asia, kata Agung, ada yang menyampaikan ketertarikannya memasarkan produk ICK saat pameran teknologi informasi dan bisnis digital CommunicAsia 2016 di Marina Bay Sands, Singapura, 31 Mei hingga 3 Juni 2016.

Bahkan, lanjut dia, mitra dari salah satu grup perusahaan di Asia langsung berkunjung ke manufaktur ICK di Kawasan Industri Bumi Serpong Damai (BSD) Tekno untuk melihat fasilitas produksi dan keunggulan alat antisadap ICK.

Sebelum pameran di Singapura yang diikuti sebanyak 1.840 perusahaan dari seluruh dunia, termasuk delapan perusahaan asal Indonesia, pihaknya telah menjalin kerja sama dengan beberapa mitra dari Amerika Latin.

Karena ketertarikannya memasarkan alat antisadap buatan Indonesia, mitra dari sejumlah negara di Amerika Latin mendatangi ICK guna melihat fasilitas manufaktur dan teknologi perusahaan tersebut.

“Sebelumnya, mereka mendapat referensi bahwa ICK dari Indonesia merupakan perusahaan pengembang teknologi antisadap yang muncul dari kawasan Asia,” kata Agung.

Menyinggung soal pameran di Singapura, dia mengatakan bahwa PT ICK adalah satu dari delapan perusahaan dan komunitas teknologi informasi Indonesia yang ikut menyemarakkan pameran tersebut.

Namun, Agung tidak mau menyebutkan negara mana saja yang telah menjalin kerja sama dalam pengembangan pasar produknya. “Kami terikat pada perjanjian hitam di atas putih atau nondisclosure agreement (NDA) sehingga tidak bisa menyebut nama negara mana saja, apalagi nama mitranya,” kata alumnus Universitas Diponegoro (Undip) Semarang itu.

Ia hanya mengatakan bahwa kerja sama pemasaran alat antisadap meliputi pengamanan komunikasi mobile phone (SMS, voice, dan chat antisadap), telepon PSTN, radio komunikasi (HT), VPN (virtual private network) guard, dan signal guard (pengacak sinyal atau jammer).

Paling banyak peminatnya, lanjut Agung, teknologi antisadap untuk pengamanan mobile phone (SMS, voice, dan chat antisadap). Hal ini seiring dengan meningkatnya kesadaran publik akan pentingnya pengamanan informasi dan komunikasi.

Baca juga artikel terkait TEKNOLOGI

tirto.id - Teknologi
Sumber: Antara
Penulis: Abdul Aziz
Editor: Abdul Aziz

Artikel Terkait

Mata-mata Bernama NSA
Mild report
Selasa, 25 Apr 2017

Mata-mata Bernama NSA

Pemerintah Didorong Bentuk
Selasa, 12 Apr 2016

Pemerintah Didorong Bentuk