tirto.id - Proyek pembangunan Disneyland di Indonesia kembali mendapat perhatian. Kali ini, proyek tersebut direncanakan akan dibangun di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Kabarnya, Disneyland Boyolali akan dibangun di atas lahan seluas 100 hektare, yang diperkirakan memiliki daya tampung parkir kendaraan mencapai 22.000 mobil.
Isu Disneyland di Boyolali ini sebenarnya merupakan klaim sepihak dari Bupati Boyolali, Seno Samudro. Kepada wartawan baru-baru ini dia mengatakan wahana bermain tersebut direncanakan dibangun pada kuartal III tahun 2017.
Ada sejumlah opsi lokasi, di antaranya di Kecamatan Mojosongo, Boyolali Kota, atau Ampel. Menurutnya, peletakan batu pertama wahana hiburan tersebut akan dilakukan pada 1 September 20017 dan pembangunan akan memakan waktu selama dua tahun.
“Nilai pembangunan sekitar Rp5 triliun-Rp6 triliun. Peletakan batu pertama pada September 2017,” ungkapnya di Jakarta, dikutip dari Antara, Kamis (13/4/2017).
Disneyland merupakan salah satu wahana bermain bertaraf internasional yang telah hadir di beberapa negara seperti California, Orlando, Tokyo, Hongkong, Shanghai dan Paris.
Proyek Disneyland di Boyolali bukanlah proyek pertama mereka di Indonesia, sebelumnya disinyalir Disneyland juga akan dibangun di Lido, Bogor. Proyek ini dilaksanakan oleh MNC Grup milik Harry Tanoesoedibjo. Tak tanggung, proyek Disneyland di Lido menggandeng koorporasi Trump milik Presiden Amerika Serikat Donald J. Trup.
Di Lido, grup MNC berniat mengembangkan MNC Lido City sebgai destinasi liburan dan gaya hidup terintegrasi di atas lahan seluas 3000 ha. Taman hiburan tersebut merupakan theme park bertaraf internasional yang ditargetkan mulai beroperasi pada 2019.
Lalu apakah Disneyland di Lido ini ada kaitannya dengan Disneyland Boyolali? Ternyata tidak. Seno mengungkapkan
bahwa pembangunan Disneyland di Boyolali tidak memiliki kaitan dengan pembangunan Walt Disney di Lido, Bogor.
Proyek Mercusuar
Rencana pembangunan Disneyland di Boyolali sebetulnya mencuat pada 30 November 2016. Kala itu, Seno mengklaim dirinya menandatangani kesepakatan investasi pembangunan senilai Rp. 6 triliun bersama investor dari Belanda. Anehnya, Seno memilih bungkam enggan menyebutkan siapa investor pembangunan ini.
Sebagai bupati Boyolali, Seno memang dikenal sosok ambisius. Selain Disneyland, sejumlah proyek dengan investasi besar pernah dicanangkan oleh Seno Samudro di masa pemerintahannya.
Menjelang akhir masa jabatannya, pada Juni 2015, misalnya, Seno merancang pembangunan Kebun Raya Boyolali dengan anggaran mencapai Rp15 miliar. Kebun raya itu diklaim sebagai duplikasi Kilimanjaro dan air terjun Niagara yang dibangun di Indrokilo, Kelurahan Kemiri, Kecamatan Mojosongo.
Proyek ambisius lainnya yakni alun-alun Lor di Kragilan, Mojosongo dengan anggaran mencapai 20 miliar, pembangunan mal terbesar se-Asia Tenggara di atas arel seluas 50 hektare, serta kompleks perkotaan bernama City of International Fashion yang diharapkan menjadi kiblat tren busana dunia. Terakhir, ia juga berambisi untuk membangun kereta gantung yang menghubungkan Gunung Merbabu dan Merapi. Proyek yang akan dibangun di Suroteleng, Selo, itu ditaksir menelan anggaran Rp100 miliar dan diklaim menjadi objek wisata termegah di Jawa Tengah.
Seno mengatakan, pihaknya kini tengah serius menggarap potensi investor dari sektor pariwisata. Menurutnya, alasan investor asing masuk ke Jawa Tengah lantaran murahnya biaya tenaga kerja dan amannya iklim investasi dan politik.
Menurutnya, dua tahun terakhir, tren penanaman modal asing (PMA) di Boyolali mencatatkan peningkatan. Pada 2015 dan 2016, nilai investasi PMA yang masuk mencapai Rp117 miliar dan Rp300 miliar. Sementara itu, nilai Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) pada 2015 dan 2016 masing-masing mencapai Rp1,09 triliun dan Rp693,63 miliar
Selain membangun sejumlah proyek mercusuar, Seno juga menjanjikan kemudahan kepada investor bila ingin berinvestasi di Boyolali, khususnya dalam proses administrasi. Dia mengaku siap melaksanakan instruksi presiden dengan mempercepat proses perizinan investasi yakni paling lama 3 jam.
Lalu bagaimana dengan Disneyland ini? Sampai awal tahun 2017, keberadaan Disneyland di Boyolali hanya sebatas wacana. Sebelum kemudian Presiden Joko Widodo datang dan kembali meramaikan wacana ini.
Tertujunya kembali perhatian masyarakat ke proyek Disneyland tak lepas dari statement Presiden Joko Widodo Minggu (16/04/2017) lalu. Melalui akun Facebook miliknya, ia mengapresiasi rencana pembangunan Walt Disney di Lido, Bogor, Jawa Barat dan Disneyland di Boyolali, Jawa Tengah.
Presiden mengatakan, jika proyek tersebut telah terealisasi, masyarakat tak perlu pergi ke Singapura hanya untuk menikmati wahana hiburan. “Tidak perlu apa-apa ke Singapura. Kalau sekedar Disneyland, kita juga akan punya,”
“Boyolali akan bergerak ekonominya. Inilah contoh pejabat daerah yang kreatif menggerakkan ekonomi daerahnya tanpa harus selalu menggantungkan diri dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN),” kata Jokowi.
Pramono Anung, Sekretaris Kabinet menyambut baik rencana tersebut dan berharap proyek Disneyland di Boyolali mampu memberikan dampak yang besar bagi masyarakat sekitar.
"Kalau memang Disneyland ada kan ini investasi cukup besar. Kita sangat terbuka dan mengharapkan kalau memang benar ya alhamdulillah," kata Pramono.
Apalagi, kawasan tersebut telah dikembangkan kawasan segitiga bisnis yang meliputi Solo-Klaten-Jogja, sehingga potensi Boyolali untuk berkembang akan semakin besar.
“Indonesia membuka secara luas terhadap investasi yang mempunyai multiplier effect kepada pembangunan daerah," kata Pramono, seperti dilansir Antara, Senin (17/4/2017).
Seno girang bukan kepalang karena Jokowi menjanjikan akan membangun infrastruktur jalan dan bandara supaya masyarakat mudah mengakses Boyolali. Menurut Seno, bila pembangunan Disneyland berjalan lancar, maka potensi pariwisata di Jawa Tengah akan semakin membaik. “Tentu akan mendongkrak kesejahteraan masyarakat melalui kegiatan pariwisata,” katanya beberapa waktu lalu.
Penulis: Hendra Friana
Editor: Nurul Qomariyah Pramisti