Menuju konten utama

Amankah Menggunakan Tas Belanja "Reusable" Selama Pandemi COVID-19?

Keamanan menggunakan tas belanja "reusable" selama masa pandemi coronavirus COVID-19.

Amankah Menggunakan Tas Belanja
Ilustrasi Tas Reusable. foto/istockphoto

tirto.id - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan, coronavirus dapat bertahan di permukaan benda selama beberapa jam atau hingga beberapa hari, termasuk tas belanja yang dapat digunakan kembali atau reusable.

The New England Journal of Medicine juga menerbitkan tentang penelitian yang menunjukkan waktu ketahanan COVID-19 di permukaan benda.

Ketahanan virus ini disebut tergantung pada jenis permukaan, suhu atau kelembaban lingkungan.

Dilansir dari The Guardian,hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa coronavirus dapat bertahan pada tembaga hingga empat jam, pada kardus hingga 24 jam, dan pada plastik dan baja hingga 72 jam.

Ketahanan coronavirus terhadap permukaan benda inilah yang kemudian mendorong sejumlah supermarket mengeluarkan kebijakan baru, yaitu pelanggan diimbau tidak menggunakan tas belanja reusable.

Tas belanja tersebut dinilai tidak aman apabila disentuh oleh banyak orang dan dapat menjadi pembawa virus apabila penggunanya tidak melakukan protokol kesehatan yang benar untuk menangkal COVID-19 seperti mencucinya dengan sabun setelah digunakan.

Maka, kebijakan itu didukung dengan dikeluarkannya imbauan menggunakan tas daur ulang sekali pakai dari bahan kertas untuk berbelanja.

Keamanan tas belanja dalam penggunaannya yang bisa membawa virus juga sudah diteliti oleh FOOD PROTECTION TRENDS, Departemen Ilmu Tanah, Air, dan Lingkungan, Universitas Arizona, Tucson, USA yang bekerja sama dengan Sekolah Kesehatan Masyarakat Universitas Loma Linda, Departemen Kesehatan Lingkungan, Loma Linda, USA.

Pihaknya melakukan penelitian dengan cara mengumpulkan dan mengambil beberapa sampel tas belanja secara acak dari konsumen di toko grosir daerah Teluk San Francisco, Los Angeles dan Tucson, Arizona. Sampel yang diambil sebanyak 20 hingga 30 tas dari setiap lokasi.

Selain itu, mereka juga mewawancarai pemilik tas belanja tentang penggunaan tas, penyimpanan dan prosedur pembersihan.

Penelitian dari sampel yang dikumpulkan mendapatkan hasil sebagai berikut:

  • ​​Konsumen hampir tidak pernah mencuci tas belanja yang sudah digunakan
  • Ditemukan bakteri sebesar 99 persen dari tas belanja reusable, sedangkang pada penelitian terhadap kantong baru atau kantong plastik tidak ditemukan bakteri apapun.
  • Bakteri coliform ditemukan pada 51 persen kantong yang diuji, dengan E. coli generik sebanyak 8 persen.
  • Bakteri bisa tumbuh ketika tas belanja disimpan di bagasi mobil.
  • Risiko potensial kontaminasi silang bakteri terkait dengan penggunaan tas yang dapat digunakan kembali untuk membawa bahan makanan.
  • Mencuci tangan dan mencuci tas belanja setelah digunakan terbukti dapat mengurangi jumlah bakteri dalam tas yang dapat digunakan kembali lebih dari 99,9 persen.
  • Perlu adanya himbauan yang diberikan pada masyarakat untuk mencuci tas belanja setelah digunakan dan juga melakukan pemisahan kantong belanja untuk jenis bahan mentah dan produk makanan lainnya.

Berdasarkan hasil penelitian dan imbauan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tentang pencegahan COVID-19, masyarakat benar-benar perlu melakukan pencegahan dengan penerapan pola kebersihan yang tak hanya diberlakukan pada tubuh.

Namun, juga terhadap benda-benda atau permukaan lain yang berkemungkinan disentuh oleh banyak orang, termasuk tas belanja supaya menghindari penularan COVID-19.

Cara Gunakan Tas Reusable Selama Pandemi COVID-19

Bagi yang ingin berbelanja, bisa beralih menggunakan kantong belanja berbahan kertas daur ulang untuk mengganti kantong belanja reusable demi menjaga keamanan virus yang menempel pada permukaan yang tersentuh oleh orang lain.

Apabila tetap ingin menggunakannya, usahakan untuk mencucinya sesering mungkin atau minimal setelah digunakan atau sebelum digunakan.

Baca juga artikel terkait KARANTINA CORONA atau tulisan lainnya dari Cornelia Agata Wiji Setianingrum

tirto.id - Gaya hidup
Kontributor: Cornelia Agata Wiji Setianingrum
Penulis: Cornelia Agata Wiji Setianingrum
Editor: Dhita Koesno