Menuju konten utama

Alasan Mengapa DKI Jakarta Lebih Dingin Dibanding Biasanya

“Pada waktu malam, pelepasan panas bumi ke atmosfer tidak lagi terjebak oleh awan yang menutupi langit.”

Alasan Mengapa DKI Jakarta Lebih Dingin Dibanding Biasanya
Awan hitam menyelimuti langit Jakarta, Senin (10/12/2018). ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/hp.

tirto.id - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut kondisi langit Jawa khususnya langit DKI Jakarta pada musim kemarau ini akan didominasi oleh cuaca cerah dengan sedikit awan, sehingga akan terasa panas di siang hari namun dingin di malam hari.

“Pada waktu malam, pelepasan panas bumi ke atmosfer tidak lagi terjebak oleh awan yang menutupi langit,” kata Kepala Sub Bidang Analisis Informasi Iklim BMKG Pusat Adi Ripaldi seperti diberitakan Antara pada Senin (15/7/2019).

Menurutnya, hal ini wajar dan sudah menjadi karakter umum musim kemarau, jika malam hingga dini hari udara wilayah DKI Jakarta terasa lebih dingin.

Seperti yang terjadi pagi ini, suhu udara di kawasan Pasar Baru, Jakarta Pusat, sekitar pukul 05.15 WIB terasa agak dingin dari biasanya.

Adi menambahkan, suhu minimum wilayah DKI Jakarta berada di titik 22 derajat celcius, dengan rata-rata suhu harian DKI Jakarta berkisar antara 28-30 derajat celcius.

Suhu minimum di DKI Jakarta akan terjadi pada pukul 02.00 sampai 03.00 WIB. Sementara, suhu pagi hari antara pukul 08.00 sampai 09.00 WIB berada di kisaran angka 26-27 derajat celcius, dan akan terus meningkat seiring penyinaran matahari hingga pukul 14.00 WIB.

Baca juga artikel terkait DKI JAKARTA atau tulisan lainnya dari Wisnu Amri Hidayat

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Wisnu Amri Hidayat
Penulis: Wisnu Amri Hidayat
Editor: Yulaika Ramadhani