Menuju konten utama

Alasan Khutbah di Masjidil Haram Gunakan Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia dinilai sebagai bahasa penting untuk mengirimkan pesan khutbah di Masjidil Haram ke umat Islam.

Alasan Khutbah di Masjidil Haram Gunakan Bahasa Indonesia
Umat muslim berdoa disekitar kabah dan masjidil haram dalam ibadah haji di Mekkah. ANTARA FOTO/ REUTERS/Ahmad Masood

tirto.id -

Presiden Masjidil Haram dan Masjid Nabawi Sheikh Abdur-Rahman As-Sudais mengatakan bahasa Indonesia digunakan dalam kitab khutbah di Masjidil Haram atau masjid suci Haramain. "Bahasa Anda sangat penting di dunia ini, dan inilah tugas kami untuk menggunakannya dalam rangka mengirim pesan khutbah di Haramain ke umat," kata Sheikh As-Sudais di Meka, Ahad (25/2), seraya menambahkan bahwa bahasa Indonesia termasuk bahasa yang digunakan dalam khutbah.

Masjidil Haram menggunakan bahasa Indonesia sebagai sarana menyebarkan pesan Nabi Muhammad SAW yang bersifat universal. Keputusan ini juga sejalan dengan upaya Pemerintah Arab Saudi menyosialisasikan pelaksanaan visi Arab Saudi 2030.

As-Sudais sadar bahasa merupakan sarana penting menyampaikan kepada masyarakat. "Ini adalah era media, dan oleh karena itu kita bergandengan tangan, terutama melalui media digital," katanya kepada tiga wartawan senior Indonesia dari kantor Berita Antara, the Jakarta Post, dan Republika.

As-Sudais mengatakan dia memiliki sebuah situs dan akun media sosial yang mampu menerjemahkan bahasa Arab ke dalam banyak bahasa termasuk Bahasa Indonesia. Selain itu ia juga meminta kepada tiga wartawan asal Indonesia agar perusahaan mereka bekerja mau menandatangani nota kesepahaman tentang sosialisasi upaya Raja Salman untuk menangani jamaah haji.

Baca juga artikel terkait MASJIDIL HARAM

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: antara
Penulis: Muhammad Akbar Wijaya
Editor: Muhammad Akbar Wijaya