tirto.id - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) membeberkan alasan mengenai pemilihan Zulkifli Zaini sebagai Direktur Utama yang baru PT PLN (Persero). Staf Khusus Menteri BUMN Bidang Komunikasi Publik Arya Sinulingga mengatakan, dengan ditempatkannya bankir seperti Zulkifli Zaini diharapkan dapat mengoptimalkan kinerja perseroan.
Tugas utama yang dititipkan, yaitu rasio elektrifikasi 100 persen di wilayah terluar dan terjauh. PLN juga harus mampu membuat arus kas [cash flow] yang kuat. Target itu dinilai akan optimal jika dikelola oleh ahli dalam bidang keuangan, mengingat Zulkifli Zaini pernah menjabat sebagai Direktur Utama Bank Mandiri periode 2010-2013.
"Dia jago di keuangan, PLN kan, fokus di distribusi. Jadi cash flow harus kuat. Menurunkan biaya [tarif] listrik. Jadi mau tidak mau ahli keuangan yang berpengaruh," ujar Arya di Kementerian BUMN, Senin (24/12/2019).
Arya mengatakan, Zulkifli dinilai cocok untuk fokus perusahaan. Dengan latar belakang di bidang perbankan, Zulkifli diharapkan mampu mengelola keuangan PLN di masa depan. Jika kinerja perseroan sudah optimal, maka PLN sudah bisa membentuk strategi baru untuk menurunkan biaya listrik.
Kementerian BUMN juga sudah menitipkan pesan tersebut pada Zulkifli, agar ke depan PLN lebih fokus untuk menemukan energi baru dan terbarukan untuk dioptimalkan menjadi sumber daya. Sehingga kebutuhan impor akan berkurang.
"Harapannya ke sana [tarif listrik turun]. Dengan impor turun kan, turun biaya," kata dia.
Sementara itu mengenai batalnya Rudiantara menduduki posisi Dirut PLN, Arya juga buka suara. Sejak awal, Arya menegaskan, Kementerian BUMN tidak pernah mengatakan bahwa mantan Menteri Komunikasi dan Informatika tersebut bakal jadi dirut PLN.
"Sejak awal kan enggak ngomongin [Rudiantara]," cetus dia.
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Restu Diantina Putri