Menuju konten utama

Alasan Indonesia Hanya Impor Bawang Putih dari Cina

Hanya pemasok dari Cina yang memenuhi persyaratan sertifikat Good Agricultural Practices (GAP) dari Kementerian Pertanian.

Alasan Indonesia Hanya Impor Bawang Putih dari Cina
Pedagang menyortir bawang putih di Pasar Induk Rau, Serang, Banten, Kamis (6/2/2020). ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman/wsj.

tirto.id - Sebanyak 90% bawang putih Indonesia saat ini berasal dari impor. Cina menjadi satu-satunya negara yang memasok sebagian besar kebutuhan bawang Indonesia.

Ketua Perkumpulan Pelaku Usaha Bawang dan Sayuran Umbi Indonesia (Pusbarindo) Valentino menyatakan bawang putih hanya bisa diimpor dari Cina karena hanya negara tersebut yang memenuhi persyaratan sertifikat Good Agricultural Practices (GAP) dari Kementerian Pertanian.

Valentino menjelaskan, salah satu persyaratan untuk mendapatkan Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH) bawang putih adalah importir harus memastikan bahwa eksportir bawang putih telah memiliki sertifikat Good Agricultural Practices (GAP) berstandar internasional.

"Kita sudah puluhan tahun mungkin, bahwa Cina satu-satunya negara yang pelaku usaha eksportir bawang putihnya sudah sangat siap dengan sertifikasi GAP," kata Valentino saat ditemui di gelaran Pasar Murah di Surakarta, Jawa Tengah, Kamis (13/2/2020), seperti dilansir dari Antara.

Ia mengakui, sebenarnya ada beberapa negara yang bisa menjadi alternatif pemasok bawang putih, seperti India, Mesir, hingga Amerika Latin. Sayangnya, negara-negara tersebut belum bisa memenuhi sertifikasi GAP.

Para importir menyambut positif jika Ditjen Hortikultura Kementerian Pertanian menderegulasi persyaratan sertifikasi GAP. Hal itu agar pasokan impor bawang putih tidak hanya bergantung dari Negeri Tirai Bambu tersebut.

Seperti diketahui, produksi bawang putih dalam negeri baru mencapai 85.000 ton per tahun atau sekitar 10 persen dari kebutuhan nasional, sedangkan 90 persennya harus dipenuhi lewat impor.

Sebagian besar impor bawang putih tersebut didatangkan dari Cina, mengingat negara tersebut memiliki produksi terbesar di dunia untuk komoditas bawang putih. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, Indonesia mengimpor bawang putih dari Cina pada 2019 mencapai 465.000 ton atau setara 529,96 juta dolar AS.

Terkait dengan wabah virus corona yang sedang terjadi di Cina, Valentino berharap kegiatan ekspor berjalan seperti biasa agar pengiriman bawang putih ke Indonesia tidak terhambat. Dengan begitu, harga bawang putih di pasar eceran bisa berangsur kembali normal.

Sebelumnya pada Jumat (7/2), Ditjen Hortikultura Kementan telah menerbitkan izin Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH) untuk bawang putih sebesar 103.000 ton dari Cina.

"Pengiriman sejak importir order ke suplier antara 2-3 minggu sudah bisa masuk. Mudah-mudahan proses ini tidak terhambat karena musibah virus corona yang dihadapi Cina," kata Valentino.

Baca juga artikel terkait IMPOR BAWANG PUTIH

tirto.id - Ekonomi
Sumber: Antara
Penulis: Nurul Qomariyah Pramisti
Editor: Nurul Qomariyah Pramisti