tirto.id - Aktor Swiss pemeran Adolf Hitler dalam film "Downfall" yang mendapat nominasi Oscar, Bruno Ganz, meninggal dunia pada usia 77 tahun akibat kanker, pada Sabtu (16/2/2019), kata agennya.
Dilansir Reuters, Ganz yang juga bermain sebagai kakek baik hati di "Heidi", aktif di teater berbahasa Jerman, film dan televisi selama lebih dari 50 tahun dan merupakan pemegang dari Iffland-Ring, penghargaan terpenting untuk aktor berbahasa Jerman.
"Satu dari aktor paling penting di era kita telah pergi, tapi karyanya yang brilian tetap abadi. Kami turut berduka bersama keluarga dan sahabat Bruno Ganz," kata Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas di Twitter.
Lahir dari seorang ayah ahli mekanik dan ibu dari Italia utara, Ganz besar di Zurich dan memutuskan jadi aktor setelah seorang teknisi lampu yang bersahabat mengizinkannya masuk ke teater lokal.
Menjadi aktor bukanlah jalan mudah, apalagi keluarganya menentang pilihan karier dia. "Saat remaja saya sangat pemalu," kenang dia dalam sebuah wawancara.
Ganz remaja keluar dari sekolah untuk mengikuti kelas akting pada malam hari di Zurich di mana dia juga bekerja sebagai penjual buku dan mengikuti pelatihan paramedis.
Pada awal 1960-an, Ganz meninggalkan Swiss untuk bekerja di teater Jerman, lalu pada 1970-an dia berakting di teater Schaubuehne yang berbasis di Berlin.
Dia mendapatkan pujian atas penampilannya, juga mulai merambah ke sinema, di mana dia bekerja dengan sutradara ternama Jerman seperti Wim Wenders, Werner Herzog dan Volker Schloendorff.
Pada 1987, Ganz memerankan malaikat bernama Damiel di film Wender yang berjudul "Wings of Desire", di Jerman berjudul "Sky OVer Berlin", yang jadi fana agar bisa merasakan kesenangan-kesenangan duniawi.
Salah satu perannya yang paling terkenal adalah sebagai Hitler pada film "Downfall" (2004) yang mendramatisasi hari-hari terakhir diktator Nazi di bunker Berlin, salah satu upaya pertama Jerman membuat karakter pemimpin tiran itu di film.
Ganz menggambarkan Hitler sebagai pria delusi dan pemarah, tapi juga sebagai sosok kebapakan yang menderita Parkinson yang memikirkan kesejahteraan sekretarisnya. Adegan Hitler mengamuk pada stafnya mendorong parodi dan meme di Internet.
Tenggelam dalam karakter itu memengaruhinya sebagai aktor, karakter itu belakangan diakui telah menghantuinya sejak lama.
"Saya cenderung mengidentifikasi peran-peran saya terlalu jauh sampai saya yakin tentang hal-hal tertentu yang, pada kenyataan, saya tak mungkin meyakininya," kata Ganz.
Dia juga tampil di atas panggung, memerankan karakter klasik seperti "Faust" dan "Hamlet", juga tampil di film "The Reader", "The Manchurian Candidate" dan "The Tree of Life".
Selama karirnya yang panjang, Ganz memperlihatkan kecakapan akting untuk karakter yang bervariasi.
"Skenarionya harus mencengkeramku, membuatku jengkel, merayuku. Saya tidak mau mengulang peran yang sama," ujarnya.
Tapi dia pernah melewatkan peran yang ternyata jadi terkenal, seperti lawan main Julia Roberts dalam "Pretty Woman" yang akhirnya jatuh pada Richard Gere. Dia juga menolak peran utama dalam film Steven Spielberg "Schindler's List" yang memenangi Oscar.
Baru-baru ini, dia berperan sebagai kakek Heidi di film Swiss yang tayang pada 2015 mengenai pahlawan nasional. Peran itu dianggapnya sebagai tugas patriotik.
"Untungnya Swiss diasosiasikan dengan Heidi ketimbang bank, keju atau cokelat," katanya pada Hamburger Abendblatt.
Kehidupan pribadinya jauh dari Hollywood. Menikah sekali, dia berpisah dari istrinya yang dikaruniai seorang putra, dan sang aktor tinggal di Zurich, Berlin dan Venesia.
Sosoknya dikenang di penutupan Festival Film Berlin, Sabtu.
"Kita mengenang seseorang yang tak bisa berada di sini malam ini: Bruno Ganz, di langit Berlin," kata pembawa acara Ange Engelke. Penonton berdiri untuk memberi tepuk tangan meriah.