tirto.id - Aktivitas Gunung Kerinci tercatat mulai menurun sejak seminggu lalu. Semburan asap yang keluar dari gunung berapi tertinggi di Indonesia itu tidak sebanyak sebelumnya, tapi BPBD belum menurunkan status gunung tersebut.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi, Arif Munandar.
"Biasanya dalam semburan asap dari gunung mencapai 100-150 kali per hari. Namun sejak satu minggu lalu semburan asap putih tebal berkurang atau hanya 40-60 kali per hari," paparnya.
Arif mengimbau warga sekitar untuk tetap mewaspadai aktivitas Gunung Kerinci terlepas dari intensitasnya yang menurun, karena saat ini pihaknya belum menurunkan status gunung tersebut pascaperkembangan aktivitas terakhir.
Arif mengatakan, status Gunung Kerinci masih berada pada waspada Level II karena masih menyemburkan asap tebal putih dengan ketinggian 200-800 meter.
"Kita terus berkoordinasi dengan Badan Geologi Pengawas Gunung Kerinci untuk selalu menginformasikan kepada masyarakat agar waspada dan mengantisipasi," katanya.
Gunung api tertinggi di Indonesia itu, sejak sebulan terakhir, aktif menyemburkan asap putih tebal dengan ketinggian 300-900 meter. Semburan asap itu bahkan pernah menembus angka 200 kali per hari, sehingga masyarakat pun dilarang mendekati gunung dalam radius tiga kilometer dari bibir kawah.
Gunung Kerinci terletak di Kabupaten Kerinci yang berbatasan langsung dengan Provinsi Sumatera Barat, di Pegunungan Bukit Barisan, dekat pantai barat, dan terletak sekitar 130 km sebelah selatan Padang.
Gunung dengan ketinggian mencapai 3.805 (MDPL) ini dikelilingi hutan lebat Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) yang merupakan habitat harimau sumatera dan badak sumatera. Gunung ini tercacat tidak pernah meletus namun pernah erupsi pada 2009. (ANT)
Penulis: Putu Agung Nara Indra
Editor: Putu Agung Nara Indra