tirto.id - Massa buruh anggota Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) turut menunjukkan simpatinya kepada Palestina untuk menolak sikap Amerika Serikat (AS) yang mengakui "Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel". Mereka menyampaikan orasi di depan Kedutaan Besar AS untuk Indonesia yang terletak di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta pada Minggu pagi (17/12/2017).
Dalam orasinya, orator KSPI meminta agar Presiden AS Donald Trump menarik pernyataannya yang hendak memindahkan perwakilan negara Paman Sam tersebut dari Tel Aviv ke Yerusalem. Apalagi, menurut KSPI, sikap kontroversial Trump tidak hanya membuat geram masyarakat Indonesia yang bersolidaritas terhadap Palestina, tapi banyak negara lain, baik yang berpenduduk mayoritas muslim maupun di Eropa.
“Kami, masyarakat dan buruh Indonesia, tidak terima ketika saudara kita kembali dijajah dan didukung Amerika Serikat,” ucap salah seorang orator dari atas mobil komando.
Lebih lanjut, KSPI pun menilai pernyataan Trump itu tidak berkeperimanusiaan serta tidak mencerminkan Amerika Serikat yang selama ini disebut-sebut sebagai negara penegak hak asasi manusia.
“Cabut statement yang dikatakan Trump. Hari ini kami mengecam keras tingkah lakumu,” ujar orator masa demo KSPI.
Masih dalam kesempatan yang sama, selain meminta agar Trump menarik omongannya, serikat buruh tersebut juga menyampaikan sejumlah tuntutan lain. Salah satunya meminta agar ada pemutusan kerja sama bisnis maupun diplomatik dengan Amerika Serikat.
Sebagaimana disampaikan Presiden KSPI Said Iqbal di Jakarta pada Sabtu (16/12/2017) kemarin, aksi pada hari ini akan berlangsung damai dan tertib. KSPI pun menyatakan bahwa aksi bela Palestina yang mereka lakukan sesuai dengan instruksi serikat buruh se-dunia, International Trade Union Confederatio (ITUC).
Adapun ITUC sendiri beranggotakan lebih dari 181 juta pekerja di 163 negara dan wilayah, serta memiliki 340 afiliasi nasional.
Pada kesempatan bersamaan, sejak Minggu pagi, puluhan ribu massa juga berkumpul di lapangan Monas Jakarta mengikuti Aksi Bela Palestina yang diinisiasi oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan sejumlah ormas Islam. Aksi ini menyuarakan hal serupa yang mendesak Trump mencabut pernyataannya soal pengakuan bahwa "Yerusalem adalah Ibu Kota Israel".
Penulis: Damianus Andreas
Editor: Addi M Idhom