tirto.id - Potensi industri kreatif, termasuk industri digital, dinilai sangat besar karena sektor itu tengah membentuk ekosistem berstandar global. Selain itu, industri tersebut didukung oleh animo dan inisiatif yang tinggi di masyarakat.
Hal itu, menurut Kandidat Doktor Universitas Padjajaran (Unpad) Muhammad Awaluddin, dipicu oleh inovasi sosial di masyarakat seperti maraknya perdagangan elektronik (e-Commerce).
"Industri kreatif juga bergerak maju karena animo dan inisiatif dari berbagai pihak yang menggeluti industri ini berkembang makin besar, salah satu pemicunya adalah proses social inovation di masyarakat, seperti fenomena e-Commerce dan banyak lahirnya aplikasi yang memudahkan masyarakat bertransaksi, berinteraksi, dan sebagainya," kata Muhammad Awaluddin, di Bandung, Jumat (29/4/2016).
Awalludin menambahkan lingkungan pemerintahan yang sering melahirkan konsep smart government dengan memanfaatkan teknologi aplikasi digital juga turut menjadi pemicu potensi perkembangan industri kreatif.
Ia juga mengatakan Indonesia memiliki peran sebagai negara industri besar dan tidak boleh kalah dengan negara lain yang sudah maju termasuk di sektor industri kreatif digital.
Muhammad menyebut potensi utama pasar Indonesia sangat besar karena ada populasi sekitar 250 juta jiwa. Selain itu, menurutnya, masih banyak potensi yang bisa dimanfaatkan oleh industri kreatif digital (IKD), tinggal bagaimana membangun kompetensi dan ekosistem yang mendukung.
Ke depan, kata Muhammad, industri kreatif digital di Indonesia akan memiliki daya tarik industri dan potensi bisnis yang sangat tinggi. Hal itu karena teknologi memiliki peran penting untuk menstimulasi pengembangan produk dan layanan baru, kanal distribusi, model bisnis, dan bahkan kemungkinan ekspansi ke sektor ekonomi yang baru.
"Harus secepatnya mengambil kue itu. Meski ada tantangan terbesar di sumber daya manusia. Itulah kenapa mendorong konsep kolaborasi pentahelix antar stakeholder, seperti akademisi, pelaku bisnis, komunitas, media, dan peran dari pemerintah. Tidak bisa sendiri-sendiri," katanya.
Walaupun demikian, ia menyatakan kekuatan industri kreatif Indonesia saat ini belum tinggi karena kinerja bisnis pelaku industri cenderung fluktuatif. Menurutnya, tantangan pada industri kreatif ialah talent atau sumber daya manusia (SDM).
Penulis: Mutaya Saroh & Mutaya Saroh