tirto.id - Calon Gubernur DKI Jakarta, Agus Harimurti Yudhoyono, menilai, tidak seharusnya seorang pemimpin justru membuat rakyatnya takut. Jika sampai terjadi, kata Agus Yudhoyono, maka hal itu sangat menyedihkan. Oleh karena itu, ia berjanji akan melakukan pendekatan humanis jika terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta nanti.
"Tentu menyedihkan ada rakyat yang takut dengan pemimpinnya sendiri. Tidak ada pemimpin yang sesungguhnya jika tidak ada rakyat, apalagi ditakuti rakyat,” kata Agustus 2016 dalam silahturahmi dengan pensiunan pegawai negeri sipil pendidikan di Jakarta, Selasa (29/11/2016).
Agus Harimurti Yudhoyono yang berpasangan dengan Sylviana Murni ini menjanjikan akan tetap menggalakkan pembangunan di Jakarta apabila terpilih nanti, namun dengan cara yang lebih memanusiakan warga, bukan dengan melakukan penggusuran tanpa melihat kesusahan masyarakat yang digusur.
“Saya dan Mpok Sylvi ingin mengedepankan pembangunan berkeadilan dengan pendekatan humanis. Tidak boleh pembangunan menghadirkan rasa takut dan sedih serta meminggirkan manusia dari kotanya,” kata Agus Harimurti Yudhoyono.
“Penggusuran yang terjadi di sana sini betul-betul melukai hati masyarakat kita," imbuh putra sulung mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang mendadak berhenti dari dinas militer demi maju ke Pilgub DKI Jakarta ini.
Agus Harimurti Yudhoyono juga mengklaim, selama hampir dua bulan ia dan Sylviana Murni menangkap kekhawatiran atas ancaman penggusuran. Menurutnya, saat ini ada kelompok masyarakat Jakarta yang terpinggirkan, terabaikan, termarginalkan, terbuang dan takut terhadap pemimpinnya sendiri.
Suami dari Annisa Pohan ini menilai, Jakarta adalah sebuah ruang sistem kehidupan yang harus mengayomi seluruh warganya. Ruh dan jiwa kota Jakarta berada di dalam masyarakatnya, demikian kata Agus Harimurti Yudhoyono.
Reporter: Iswara N Raditya
Penulis: Iswara N Raditya