Menuju konten utama

Agum Gumelar: Film Indonesia-Malaysia Bisa Kuasai ASEAN

Penasehat Senior Falcon Pictures Agum Gumelar menilai perfilman Indonesia dan Malaysia bisa menjadi 'tuan rumah' di kawasan ASEAN.

Agum Gumelar: Film Indonesia-Malaysia Bisa Kuasai ASEAN
(Ilustrasi) Film Ada Apa Dengan Cinta (AADC) 2, salah satu film yang diputar di bioskop-bioskop Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam pada 28 April 2016. Antara Foto/Andreas Fitri Atmoko.

tirto.id - Penasehat Senior Falcon Pictures Agum Gumelar menilai perfilman Indonesia dan Malaysia bisa menjadi raja di kawasan ASEAN.

"Dengan pemain film yang berkualitas, insan perfilman yang makin profesional serta cerita-cerita yang menarik, insya Allah, film kita bisa sukses," ucap Agum, saat penayangan perdana film My Stupid Boss yang digelar di Golden Screen Cinemas Pavilion, Kuala Lumpur, Malaysia, Senin malam, (17/5/2016).

Ia mengakui film-film dari Hongkong, India, Korea, Cina lebih banyak banyak ditayangkan di mancanegara. Akan tetapi, di masa depan film Indonesia dan Malaysia dengan kualitas film yang semakin bagus juga bisa meraih pasar yang lebih baik di negara-negara ASEAN seperti Filipina, Singapura, Brunei dan negara lainnya.

Sementara itu, film produksi Falcon Pictures berjudul “My Stupid Boss” mendapatkan respon positif dari masyarakat di Malaysia saat ditayangkan perdana. Para penonton menyatakan sangat terhibur dengan film tersebut seusai pemutaran film.

Dalam penayangan perdana tersebut tampak hadir Duta Besar Republik Indonesia Herman Prayitno beserta istri dan didampingi Atase Perdagangan Fajarini Puntodewi serta sejumlah staf KBRI Kuala Lumpur.

Duta Besar Republik Indonesia Herman Prayitno menunjukkan wajah gembira dengan adanya penayangan film tersebut. Ia berharap melalui kegiatan seperti ini dapat lebih meningkatkan hubungan Indonesia dan Malaysia.

Menurut Herman, kolaborasi insan film Indonesia dan Malaysia untuk membuat karya film yang baik ini diharapkan dapat lebih mempererat hubungan kedua negara.

"Saya sangat gembira para pemain, produser, sutradara serta kru film kedua negara telah mampu bekerja sama dengan baik sehingga mampu menghibur masyarakat yang menyaksikan film ini," ucapnya.

Baca juga artikel terkait INDUSTRI FILM

tirto.id - Film
Sumber: Antara
Penulis: Mutaya Saroh
Editor: Ign. L. Adhi Bhaskara