Menuju konten utama

Ada Apa dengan Wewangian di Produk Kecantikan?

Zat pewangi di produk skincare umumnya tidak mengganggu kebanyakan orang, namun cenderung berisiko untuk pemilik kulit kering dan sensitif.

Ada Apa dengan Wewangian di Produk Kecantikan?
Header Diajeng Pewangi Skincare. tirto.id/Quita

tirto.id - Coba sesekali amati ingredients pada produk kecantikan atau produk perawatan kulit yang biasa kamu pakai sehari-hari. Adakah istilah yang dikategorikan sebagai fragrance atau pewangi?

Terkadang, aroma wewangian tertentu pada suatu produk kecantikan bahkan jadi salah satu gimmick yang dijagokan saat pemasaran.

Pewangi tambahan lazim ditemui pada body lotion, serum, face oil, hingga moisturizer. Bisa dibilang, hampir semua produk perawatan kulit atau kecantikan mengandung aroma tertentu. Pastinya, penambahan aroma atau wewangian tersebut bertujuan untuk menarik perhatianmu sebagai calon konsumen.

Bagi sebagian orang, tambahan zat pewangi dalam produk kecantikan mungkin bukan perkara besar. Akan tetapi, di satu sisi aroma yang memanjakan indera penciuman dan tak jarang diklaim memberikan calming effects justru berpotensi menimbulkan reaksi pada kamu yang memiliki kulit sensitif.

Sebagai beauty enthusiast, kamu tentu menyadari bahwa rata-rata produk kecantikan atau perawatan kulit buat pemilik kulit sensitif cenderung tidak punya aroma tertentu—alias tidak mengandung pewangi tambahan.

Terkait jenis produk skincare yang satu ini, dr. Retha, M.Ked.Klin., Sp.DVE, ahli kecantikan yang sekarang praktik di NMW Clinic Bintaro, angkat bicara.

Dr. Retha menuturkan, kandungan zat pewangi tambahan pada produk skincare bisa berkaitan langsung dengan masalah yang timbul pada kulit. Iritasi atau reaksi alergi sangat mungkin timbul akibat pemakaian produk kecantikan yang mengandung pewangi tambahan, ujarnya.

Header Diajeng Pewangi Skincare

Header Diajeng Pewangi Skincare. foto/istockphoto

Wolfgang Uter di jurnal Allergol Select (2017) menjabarkan, pewangi untuk kosmetik maupun produk skincare biasanya merupakan perpaduan beberapa atau bahkan ratusan komponen parfum tunggal. Parfum itu sendiri tercipta akibat campur tangan komponen protein, sementara kita tahu kalau komponen protein bersifat alergen dan dapat memicu reaksi imun tubuh kita.

Dijelaskan oleh dr. Retha, reaksi-reaksi alergi karena zat pewangi dalam skincare bisa terjadi pada siapa saja, namun mereka yang sudah punya bakat atopi atau kulit sensitif adalah yang paling rentan mengalaminya.

Iera, 38 tahun, pekerja kantoran yang juga ibu rumah tangga, mengaku beruntung karena memiliki kulit wajah yang tidak mudah bereaksi terhadap zat tertentu.

“Selama saya menggunakan skincare, alhamdulillah tidak pernah merasakan reaksi alergi saat menggunakan produk-produk yang mengandung aroma tertentu,” ujar Iera, yang sudah rutin memulai serangkaian skincare sejak 2015.

Iera mengaku, tahun itu, ia mulai “teracuni” oleh tren skincare ala Korea yang terkenal dengan step-by-step skincare berlapis-lapis. Namun kini ia tak lagi menjalani skincare seintensif dulu.

“Kalau sekarang sih skincare-an yang sesuai kebutuhan aja, nggak seambisius dulu. Dan kebetulan, kulitku juga nggak sensitif jadi nggak terlalu bermasalah saat harus mencoba-coba berbagai macam produk skincare. Dulu misalnya, aku sering mencoba berbagai produk skincare dari luar. Nah, kalau sekarang sudah setia pakai produk lokal aja karena lebih mudah didapat juga kan,” terang Iera.

Mengamini pengalaman Iera, dr. Retha menyampaikan bahwa penggunaan skincare dengan pewangi tambahan umumnya tidak tidak akan menimbulkan reaksi alergi jika digunakan oleh mereka yang tidak memiliki riwayat kulit sensitif atau alergi.

Akan tetapi, seperti ditegaskan dr. Retha, jika memang timbul rasa tidak nyaman pada kulit akibat penggunaan skincare tertentu, sebaiknya segera kamu hentikan penggunaan, ya!

“Saat tubuh mengeluarkan reaksi akibat penggunaan produk tertentu sebaiknya hentikan pemakaian. Jika tidak, kulit bisa menjadi lebih gelap, menebal, bisa disertai luka, bahkan infeksi,” jelas dr. Retha.

Header Diajeng Pewangi Skincare

Aktris Hollywood Scarlett Johansson mendirikan brand skincare The Outset pada 2022 yang terdiri atas produk-produk berbahan lembut dan bebas pewangi untuk pemilik kulit sensitif. instagram/theoutset

Bagi kamu yang punya karakter kulit tertentu, seperti kulit kering dan sensitif, tentu jauh lebih aware dengan kandungan ingredients saat akan mencoba suatu produk.

Produk dengan label ‘unscented’ dan ‘fragrance-free’—yang spontan sama-sama diartikan ‘tidak mengandung pewangi tambahan’—biasanya akan jadi prioritasmu, bukan?

Eits, tunggu dulu! Produk unscented ternyata tak mesti bebas dari tambahan pewangi (fragrance-free).

Joe Schwarcz menulis di situs McGill University, Canada bahwa produk 'unscented' bisa saja mengandung tambahan komponen yang sebenarnya memiliki aroma atau wangi tertentu. Akan tetapi, dalam prosesnya, komponen-komponen pewangi tersebut kemudian menjadi netral (tidak berbau) akibat tercampur dan bereaksi terhadap komponen lain.

Sementara produk fragrance-free lazimnya memang tidak ditambah dengan komponen pewangi apapun dalam proses pembuatannya. Namun bukan tidak mungkin produk fragrance-free tetap memiliki aroma tertentu yang disebabkan oleh sifat alami bahan dasar yang digunakan.

Oleh karena itu, kamu yang memiliki kulit sensitif, kulit kering, ataupun kulit dengan riwayat tertentu, sebaiknya tak hanya melihat perkara wangi atau tidaknya produk.

Lebih jauh lagi, coba perhatikan komponen lain yang tertera pada label kemasan, ya! Pasalnya, rutinitas penggunaan skincare sangat berpengaruh terhadap kondisi kulitmu.

Header Diajeng Pewangi Skincare

Header Diajeng Pewangi Skincare. foto/istockphtoo

Selama menggunakan skincare, Iera mengaku tidak ada pertimbangan khusus saat ia memutuskan untuk mencoba atau mengganti satu produk skincare.

“Jujur, saat memilih produk ada dua faktor penting yang aku pertimbangkan, yakni kualitas dan harga. Saat ini, aku cenderung memilih produk lokal karena mengingat faktor kontinuitas. Kadang ‘kan produk luar suka ada momen-momen susah didapat ya,” papar Iera.

Iera juga mengatakan, sebelum memilih produk tertentu, biasanya ia akan melakukan riset dan mencari review produk. Di era digital dan serba online seperti sekarang, konten dari influencer diakui Iera sangat membantunya setiap kali akan mencoba produk skincare baru.

Memiliki kulit yang “tahan banting” terhadap segala produk skincare bisa jadi merupakan anugerah tersendiri. Dus, tak ada yang perlu dikhawatirkan secara berlebihan saat memilih produk kecantikan, selain masalah harga dan kualitas pastinya.

Well, what about you? Sejauh apa dirimu concern terhadap kandungan produk skincare? Apakah kamu termasuk tim yang super teliti terhadap komponen produk skincare, atau tim realistis yang lebih memperhatikan keterjangkauan harga?

Satu hal yang pasti, ingat selalu pesan dari dr. Retha, “Sebaiknya hindari penggunaan skincare dengan pewangi tambahan jika kamu memiliki kulit sensitif atau riwayat alergi.”

Baca juga artikel terkait TOUCHUP atau tulisan lainnya dari Syarahsmanda Sugiartoputri

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Syarahsmanda Sugiartoputri
Penulis: Syarahsmanda Sugiartoputri
Editor: Sekar Kinasih & Yemima Lintang