tirto.id - Sekretaris Kementerian BUMN, Imam Apriyanto Putro menyatakan sebanyak 26 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengalami kerugian di kuartal I 2017.
Dia mencatat nilai total kerugian itu mencapai Rp3,8 triliun. Pada periode yang sama tahun 2016 BUMN yang mengalami kerugian sebanyak 27 dengan nilai Rp3,2 triliun.
Meskipun begitu, Imam tidak risau dengan kerugian yang dialami oleh 26 BUMN. Dia optimistis BUMN-BUMN itu akan kembali membaik keuangannya pada kuartal berikutnya di tahun 2017.
Imam menambahkan, di antara BUMN yang mengalami kerugian besar selama kuartal I 2017 ialah Perum Badan Urusan Logistik (Bulog), yakni senilai Rp903 miliar.
"Ini hanya siklus. Nanti biasanya kondisi pada triwulan selanjutnya akan membaik," ujar Iman di Bogor, Jawa Barat, pada Jumat (28/4/2017) seperti dilaporkan Antara.
Menurut Imam, Kementerian BUMN menargetkan, selama 2017, hanya lima BUMN yang akan merugi dengan batas maksimal Rp499 miliar.
Imam menambahkan, meskipun ada 26 BUMN merugi, semua perusahaan negara masih bisa membukukan laba bersih senilai Rp39 triliun pada kuartal I 2017. Total nilai aset semua BUMN juga tercatat sebesar Rp6.560 triliun. Sementara target laba selama 2017 senilai Rp197 triliun.
Selain itu, Imam menyatakan biaya bisnis yang dikeluarkan (Capital Expenditure/Capex) pada kuartal I 2017 terbilang agresif, yakni senilai Rp54 triliun. Namun, pembukuan itu masih minus 88,4 persen dari target, yaitu Rp468 triliun.
Oleh karena itu, dia melanjutkan, kementeriannya mendorong semua BUMN untuk meningkatkan daya saingnya di level nasional maupun internasional.
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Addi M Idhom