Menuju konten utama

Ace Hasan: Jangan Buru-buru Beri Status WNI untuk Rohingya

Menurut Ace, ada dua hal besar yang mesti dipertimbangkan untuk memberikan status WNI ke etnis Rohingya.

Ace Hasan: Jangan Buru-buru Beri Status WNI untuk Rohingya
Seorang perempuan pengungsi Rohingya menangis setelah menyebrang perbatasan Bangladesh-Myanmar menggunakan perahu melalui Teluk Benggala di Teknaf, Bangladesh, Selasa (5/9). ANTARA FOTO/REUTERS/Mohammad Ponir Hossain

tirto.id - Anggota Komisi II DPR RI Ace Hasan Syadzili tidak setuju dengan pernyataan Wakil Ketua DPR Fadli Zon yang meminta pemerintah memberi status warga negara Indonesia (WNI) untuk etnis Rohingya asal Myanmar yang mengungsi ke Indonesia.

"Jangan terburu-buru jadikan etnis Rohingya WNI," kata Ace kepada Tirto, Jumat (8/9/2017).

Menurutnya, ada dua hal besar yang mesti dipertimbangkan untuk melakukan hal itu. Pertama, soal kemampuan negara menanggung beban etnis Rohingya. Kedua, soal perbedaan budaya.

Terkait hal pertama, Ace menuturkan masih banyak persoalan di masyarakat yang harus diselesaikan oleh pemerintah, seperti kemiskinan dan pendidikan.

"Banyaknya persoalan dalam negeri ya harus jadi prioritas," kata Ace.

Sementara terkait hal kedua, kata dia, etnis Rohingya akan butuh waktu lama untuk beradaptasi dengan budaya lokal Indonesia. Pasalnya, terhadap etnis luar yang sudah lama ada di Indonesia seperti Cina dan Arab saja masih sering terjadi gesekan.

"Pengangkatan warga negara itu kan banyak syaratnya. Ikuti undang-undang saja. Menurut saya kalau kita membantu saja. Tapi lewat kemanusiaan saja," kata Ace.

Dirinya pun memberikan apresiasi kepada pemerintah yang telah melakukan langkah diplomatik terkait krisis kemanusiaan terhadap etnis Rohingya. "Itu kan juga sangat membantu," kata Ace.

Meski begitu, Ace mengungkapkan keprihatinannya atas kekerasan terhadap etnis Rohingya dan berharap pemerintah Myanmar cepat menyudahinya.

Sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat RI Fadli Zon menyarankan pemerintah memberi status WNI untuk warga etnis Rohingya asal Myanmar yang mengungsi ke Indonesia.

“Kalau saya berpendapat, kalau pemerintah berani ya harusnya membuka diri (naturalisasi) untuk pengungsi,” ujar Fadli di Nusa Dua Convention Center, Bali, Kamis (7/9).

Baca:

Baca juga artikel terkait ROHINGYA atau tulisan lainnya dari M. Ahsan Ridhoi

tirto.id - Politik
Reporter: M. Ahsan Ridhoi
Penulis: M. Ahsan Ridhoi
Editor: Alexander Haryanto