tirto.id - Bisnis online di era pandemi seperti sekarang menjadi opsi favorit bagi pelaku usaha rumahan. Kehadiran sejumlah marketplace juga semakin memudahkan pelaku bisnis untuk memasarkan produk atau jasa mereka.
Seperti halnya berbisnis secara konvensional, bisnis online pun bisa dilakukan oleh siapa saja, asalkan ada kemauan dan tidak asal-asalan. Selain itu, bisnis online bisa dilakukan kapan saja asalkan pelaku bisnis terhubung dengan internet.
7 Langkah Memulai Bisnis Online
Bisnis online sebenarnya mudah tapi bukan berarti tanpa hambatan. Bila Anda tertarik melakukannya, berikut ini adalah langkah-langkah dalam memulai bisnis online.
1. Pelajari bisnis online dan kendalanya secara detail
Pengetahuan adalah modal penting dalam berbisnis. Sebelum memulai, pelajari dulu seluk beluk bisnis online, mulai dari perhitungan modal, biaya produksi, cara pemasaran, hingga bagian operasionalnya.
Pengetahuan bisnis tak hanya soal produksi dan pemasaran. Dikutip dari Sahabat Pegadaian, mempelajari hambatan-hambatan yang mungkin akan terjadi juga sama pentingnya sebagai langkah antisipasi.
Tips:
- Ilmu tentang bisnis bisa diperoleh dari pengalaman orang lain. Sebelum memulai bisnis online, ada baiknya Anda mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya, baik dari internet maupun berdiskusi dengan pelaku bisnis lainnya.
2. Lihat peluang bisnis di sekitar Anda
Jeli melihat peluang adalah salah satu kunci sukses dalam berbisnis. Coba lakukan riset terlebih dahulu tentang kebutuhan orang-orang saat ini.
Sebagai contoh, di masa pandemi seperti sekarang, banyak orang yang membutuhkan masker. Anda bisa memanfaatkan kondisi tersebut dengan berjualan masker secara online.
Tips:
- Anda bisa lakukan riset dengan sering-sering bermain media sosial dan mengikuti perkembangan berita terkini. Biasanya media akan menyoroti keluhan dan kebutuhan masyarakat.
- Bisa juga dengan memperhatikan marketplace dan mencari tahu produk apa saja yang sedang digandrungi oleh banyak orang.
3. Siapkan produk
Jika sudah menemukan peluang bisnis, waktunya untuk memilih dan menyiapkan produk yang akan dijual.
Tips:
- Sesuaikan jenis produk dengan passion atau hobi
Poin ini tidak mutlak tapi disarankan untuk diikuti demi hasil yang maksimal. Pasalnya, pekerjaan apa pun akan terasa lebih mudah dan menyenangkan bila memang sesuai passion. Memiliki pengetahuan yang cukup soal produk yang akan dipasarkan otomatis juga akan membuat Anda lebih percaya diri dalam menjalankan bisnis.
- Inovasi
Inovasi diperlukan untuk mengatasi persaingan ketat di dunia bisnis. Hal ini juga akan membuat produk Anda terlihat berbeda dan memiliki ciri khas yang bisa menarik calon konsumen.
Sebagai contoh, Anda akan berjualan masker kain. Mengingat ada banyak orang yang menjual produk yang sama, Anda harus menawarkan masker yang sedikit berbeda. Perbedaan bisa dari segi jenis bahan, model, atau harga.
Dilansir laman Sahabat Pegadaian, inovasi sebaiknya juga dilakukan secara terus-menerus. Inovasi yang berkelanjutan akan membuat bisnis Anda berkembang dan tidak monoton. Efeknya, bisnis Anda akan bertahan lebih lama dan peluang melakukan penetrasi pasar juga semakin besar.
- Siapkan foto
Jangan lupa untuk memotret produk yang hendak dijual. Kalaupun Anda akan menjual jasa, siapkan konten gambar/video yang menarik. Foto-foto inilah yang nantinya akan disuguhkan pada calon konsumen agar mereka tertarik untuk membeli.
4. Pilih tempat berjualan
Di internet, ada banyak media untuk membuka toko online. Anda bisa berjualan lewat social media seperti Facebook atau Instagram, bisa juga memanfaatkan marketplace yang menyerupai mal online.
Tips:
- Pelajari seluk beluk media sosial atau marketplace yang akan Anda jadikan sebagai tempat berjualan. Mulai dari cara daftar, bagaimana mengunggah produk jualan, cara menjaring pembeli, cara pembayaran, dll.
- Jangan hanya berjualan di satu tempat. Manfaatkan semua media yang ada demi menjaring lebih banyak konsumen.
5. Mulai buka toko online
Sekarang saatnya membuka toko online. Pastikan halaman produk dibuat semenarik mungkin agar calon konsumen tertarik untuk membeli produk Anda.
Tips:
- Halaman produk sama seperti etalase toko konvensional/offline. Pastikan halaman produk terlihat rapi dan menggambarkan produk dengan jelas.
- Cantumkan nama produk dengan benar dan jelas. Hal ini akan memudahkan konsumen menemukan produk Anda saat mencarinya di search engine atau kolom pencarian marketplace.
- Beri keterangan produk secara detail, misalnya, tentang ukuran, warna, jenis bahan, berat produk, ada atau tidaknya garansi, dll.
- Pastikan foto produk yang dipajang adalah foto yang terbaik, yang sama atau setidaknya mendekati dengan produk asli (real pict).
6. Pemasaran yang tepat
Bagian tersulit dari bisnis adalah pemasaran, karena itu promosi jitu sangat diperlukan. Untuk melancarkan promosi, produk yang dijual harus ditujukan pada target pasar yang sesuai.
Tips:
- Manfaatkan media sosial sebaik mungkin untuk melakukan promosi. Promosi bisa dilakukan dengan cara membuat konten tulisan, foto, video, atau menggandeng influencer untuk mempromosikan produk.
7. Berikan pelayanan dengan baik
Pelayanan yang baik akan membuat pembeli merasa dihargai sehingga betah untuk berbelanja di toko online Anda. Pelayanan tidak hanya soal komunikasi, tapi juga after sales service.
Tips:
- Jalin komunikasi yang ramah dengan calon konsumen.
- Cepat membalas chat.
- Berikan keterangan secara jelas ketika ditanya soal produk.
- Lakukan pelayanan after sales service yang memuaskan, mulai dari menginformasikan resi pengiriman hingga cepat tanggap dalam menangani keluhan konsumen.
Rekomendasi Bisnis Online Era Pandemi
Ada banyak jenis contoh bisnis online yang bisa dilakukan saat ini. Berikut adalah dua jenis bisnis online seperti dikutip dari laman CIMB Niaga.
1. Menjual produk
Menjual barang hasil produksi sendiri secara online adalah hal yang umum dilakukan. Akan tetapi, cara yang satu ini kadang membutuhkan modal yang tidak sedikit. Selain itu, Anda harus memiliki keahlian dalam memproduksi barang.
Apabila menemui kendala dalam hal modal dan keterampilan, setidaknya ada 2 cara yang bisa dilakukan agar tetap bisa berjualan online.
- Reseller
Menjadi reseller artinya menjual produk milik orang lain. Anda tetap membutuhkan modal untuk membeli dan menyetok barang jualan. Jadi meskipun tidak memiliki keahlian dalam hal produksi, Anda tetap bisa berbisnis online.
Kelebihan menjadi reseller adalah Anda tidak perlu pusing memikirkan hal-hal yang berkaitan dengan produksi barang. Anda tinggal menjual produk, menentukan sendiri harga serta labanya, dan mengelola toko online sesuai dengan yang Anda inginkan.
- Dropshipping
Metode ini memungkinkan Anda menjual barang tanpa harus menyetok barang tersebut lebih dulu. Dalam metode ini, Anda harus berhubungan dengan produsen atau distributor dan menawarkan barang mereka ke calon konsumen.
Cara dropshipping:
- Pilih distributor yang terpercaya.
- Tentukan harga jual produk ke konsumen (tentunya dengan selisih harga lebih tinggi dari harga distributor agar Anda mendapatkan keuntungan).
- Lakukan promosi dan tawarkan produk tersebut ke konsumen.
- Jika mendapatkan konsumen, hubungi distributor. Nantinya pihak distributor yang akan mengirimkan produk ke konsumen dan atas nama Anda sebagai penjual.
- Konsumen tetap melakukan pembayaran ke rekening Anda sesuai dengan harga yang sudah Anda tentukan.
- Jika transaksi selesai, Anda tinggal membayarkan uang ke distributor sesuai harga produk dari pihak distributor.
2. Menjual jasa
Tak hanya produk atau barang, Anda pun bisa menjual jasa secara online. Jika Anda memiliki keahlian tertentu yang memang dibutuhkan orang lain, Anda bisa menawarkannya via online.
Contoh jual jasa online:
- Freelance di bidang seni kreatif
Desainer grafis, penulis freelance, penerjemah bahasa asing, atau editor freelance aialah beberapa contoh profesi yang bisa ditekuni sekaligus ditawarkan secara online. Anda tinggal mempromosikan keahlian Anda via media sosial, jangan lupa cantumkan sedikit portofolio agar calon konsumen tertarik memakai jasa Anda.
- Jasa titip (Jastip)
Contoh lain bisnis online di bidang jasa adalah jastip alias jasa titip. Sesuai nama, Anda menawarkan jasa titip untuk membelikan suatu produk yang tidak bisa dibeli secara langsung oleh si konsumen.
Misalnya Anda sering bepergian, bukalah jasa titip membelikan produk-produk tertentu dari wilayah yang hendak Anda kunjungi. Jenis produknya pun bisa apa saja, mulai dari pakaian, kosmetik, tas, hingga barang elektronik.
Penulis: Erika Erilia
Editor: Ibnu Azis