tirto.id - Fenomena jasa titip (jastip) akhir-akhir ini sedang marak diperbincangkan. Selain mendatangkan banyak untung, fenomena ini juga turut menimbulkan masalah.
Selama periode Januari hingga September 2019, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai telah mencatat sebanyak 422 kasus pelanggaran jasa titip di Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng. Pelanggaran tersebut didominasi oleh pelanggaran penyedia jastip yang tidak membayar pajak.
Kehadiran jastip memang menjadi solusi bagi orang yang tak dapat menjangkau lokasi belanja. Barang-barang yang dititipkan untuk dibeli pun beragam mulai dari barang-barang mewah, seperti perhiasan, pakaian, tas, sepatu, barang-barang elektronik, hingga barang-barang kebutuhan sehari-hari.
Mengenai negara-negara yang sering menjadi tujuan belanja di antaranya adalah Bangkok, Singapura, Hongkong, Guangzhou, Abu Dhabi, dan Australia.
Fenomena ini pun turut ditangkap oleh pengembang aplikasi dan situs web. Saat ini, telah banyak tersedia aplikasi serta situs web yang menawarkan layanan jastip. Berikut beberapa di antaranya:
1. Prelo
Prelo merupakan marketplace online yang menyediakan wadah untuk jual beli barang bekas berkualitas. Tak hanya itu, Prelo juga menyediakan layanan jastip yang hanya dapat diakses melalui aplikasi saja.
Di aplikasi, pengguna dapat menitip membeli barang-barang dari dalam maupun luar negeri. Pengguna hanya perlu memilih lokasi pembelian barang yang akan dituju, melakukan obrolan kepada penjual untuk bertanya perihal ketersediaan barang yang diinginkan, menunggu penjual menerima titipan, lalu melanjutkan ke pembayaran.
Pengguna juga tak perlu resah untuk menitip barang mahal kepada orang yang baru dikenal dan tidak diketahui track record-nya, karena Prelo telah menggunakan sistem rekening bersama.
Seluruh uang yang masuk untuk transaksi jastip akan disimpan terlebih dahulu di rekening Prelo yang kemudian diteruskan kepada penjual ketika barang sudah sampai ke pembeli. Aplikasi ini dapat diunduh secara gratis di Play Store dan App Store.
2. Hellobly
Hellobly merupakan platrom yang dibuat dengan tujuan membuat kegiatan titip menitip lebih mudah dan nyaman. Umur aplikasi ini masih bisa dibilang muda. Hellobly baru saja rilis sejak awal tahun 2019.
Melalui aplikasi Hellobly, pengguna dapat dengan mudah membeli barang yang dijual di luar negeri maupun di kota-kota tertentu di Indonesia. Aplikasi ini hadir dengan menyediakan layanan Live Shopping yang semakin mempermudah penitip untuk melihat barang-barang yang sedang tren di dalam maupun di luar negeri.
Aplikasi Hellobly sementara hanya bisa diunduh di gawai Android melalui Play Store.
3. Bistip
Bistip merupakan layanan jastip yang telah hadir sejak 2011 lalu. Pengguna Bistip dapat mencari penyedia jastip dari dalam maupun luar negeri melalui Bistip. Cara kerja Bistip tak jauh berbeda dengan layanan jastip yang ditawarkan Prelo.
Bistip juga telah menggunakan sistem pembayaran dengan rekening bersama untuk menjamin kenyamanan para pengguna layanannya. Layanan jastip melalui Bistip ini sementara hanya bisa dinikmati melalui situs web resminya serta melalui aplikasi yang sementara hanya bisa diunduh melalui Play Store.
4. Airfrov
Seperti ketiga aplikasi yang telah disebutkan, Airfrov juga turut menawarkan layanan jastip melalui aplikasi maupun situs webnya. Melalui Airfrov, pengguna diharapkan dapat membeli barang-barang dari luar negeri dengan mudah tanpa harus bingung barang yang dibeli tidak akan sampai ke rumah.
Di Airfrov, pengguna dapat mengajukan barang sesuai permintaannya maupun membeli barang-barang yang telah diunggah oleh penyedia jastip.
Sistem pembayaran dalam Airfrov sudah dapat dibilang aman, karena Airforv juga menggunakan sistem rekening bersama. Uang dari pengguna hanya akan diberikan kepada penyedia jastip setelah pengguna menerima barang yang dititipkan untuk dibeli.
Airfrov menerima dua metode pembayaran yaitu melalui transfer bank dan melalui kartu kredit. Aplikasi ini juga dapat diunduh secara gratis di Play Store dan App Store. Layanan Airfrov juga dapat diakses melalui situs web resminya.
Penulis: Budwining Anggraeni Tiyastuti
Editor: Ibnu Azis
