tirto.id - Sebanyak 52 mahasiswa asal Nusa Tenggara Timur (NTT) mendapatkan beasiswa untuk mengikuti pendidikan pertanian di Israel. Kerjasama ini berlangsung selama 11 bulan dan telah selesai di lakukan.
Berdasarkan informasi di peroleh Tirto, beasiswa kepada 52 mahasiswa asal NTT itu diberikan oleh Arava International Center of Agriculture Training (AICAT).
Inisiator kerja sama ini ialah Agus Suherman, salah satu pengusaha keturunan Cina yang memiliki misi buat mengirim sebanyak mungkin mahasiswa Indonesia untuk belajar pertanian di negeri bintang daud.
Bulan lalu, 52 mahasiswa ini selesai melakukan studinya ke Israel. Mereka, satu rombongan dengan 1100 mahasiswa dari berbagai negara, yakni: Kamboja, Laos, Vietnam, Thailand, Nepal, Sudan, dan Ethiopia.
Tujuan studi ini adalah mempelajari teknologi pertanian Israel yang sukses dengan hasil pertaniannya, meski wilayah negaranya merupakan daerah tandus dan jarang hujan.
Emannuel Nahshon, juru bicara Kementerian luar negeri Israel mengatakan, program beasiswa itu berjalan sukses. Ia berkata, Israel adalah tempat yang tepat karena merupakan negara yang unggul dalam bidang pertanian.
“Israel memiliki kapasitas terdepan di dunia dalam hal pertanian dan itu adalah hal yang baik bahwa kami bekerja sama dalam hal itu (pertanian),” ujar Emannuel Nahshon saat berbincang dengan Tirto hari ini.
Ia menegaskan, kerja sama ini dilakukan oleh institusi secara resmi dan diketahui oleh kedua negara. “Kerjasama resmi instusi dan diketahui kedua negara,” ia menegaskan.
Menurut Nahshon, kerja sama ini telah lama dilakukan dan berlangsung secara teratur. Baik Israel dan Indonesia, katanya, sangat puas dengan bentuk kerjasama ini karena dapat saling membantu dalam bidang pertanian.
“Kami puas dengan itu (kerja sama), baik di sini (Israel) maupun negara anda (Indonesia),” kata Emannuel menutup perbincangannya.
Penulis: Arbi Sumandoyo
Editor: Yandri Daniel Damaledo