tirto.id - PT Sang Hyang Seri (SHS) akan mengubah sekitar 3.162 hektar lahan persawahan di daerah Sukamandi, Subang, Jawa Barat sebagai pusat pembibitan nasional.
Direktur Utama PT SHS, Adhi Cahyono Nugroho, mengatakan, mereka akan mengalokasikan 2.700 hektar dari 3.162 hektar sawah untuk dikelola dengan petani sementara 450 hektar lahan akan digunakan untuk area pengelolaan perbenihan.
"Ini kita lagi proses. Ini kan transisi ya. Sekarang ini kan masih ada konsumsi, masih ada benih. Kalau tadi yang kita panen untuk konsumsi, yang terakhir kita lihat S22 itu untuk benih. Tapi next-nya, sawah kita akan mulai fokus ke perbenihan. Tahun depan sawah kita akan menuju ke pusat perbenihan nasional. Insya Allah di SS (stock seed/benih yang digunakan petani) ini," kata Adhi saat ditemui awak media di sela-sela acara pembangunan pilot project penanaman padi pada lahan pertanian PT Sang Hyang Seri, di Sukamandi, Subang, Jawa Barat, Rabu (18/9/2024).
Adhi mengklaim, kehadiran pusat benih nasional diharapkan dapat mendorong swasembada pangan. Ia mencontohkan, Indonesia bisa mendorong produksi 30 juta ton lewat pusat perbenihan mereka.
Adhi menambahkan, 78 persen rendemen dari total 5 juta ton gabah akan mendapatkan 4 ton benih hibrida. Selain itu, SHS bisa memproduksi sekitar 1.500 plasma nutfah yang bisa dikembangkan sebagai benih jika fungsi riset kembali berjalan.
"Pusat perbenihan nasional, kami informasikan juga bahwa kerja sama (pilot project) ini seluas 155 hektare, yang terbagi menjadi 10 blok. Kita menggunakan beberapa varietas, yaitu Cihirang, Cakrabuana, Pandanwangi, Invari 32, Invari 48, Invari 50, dan Galur IF 20," jelas Adhi.
Sebagai informasi, kerja sama pembangunan pilot project pembibitan ini dikerjasamakan oleh SHS bersama Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan stakeholder terkait pangan lainnya.
Di sisi lain, untuk membangun pusat pembibitan nasional, SHS akan menghidupkan kembali 42 Unit Penggilingan Padi (UPP) untuk menggiling padi yang diproduksi sebelum diolah menjadi benih.
"Jadi SHS itu punya 42 UPP unit produksi benih. Cuma yang paling besar adalah ini. Di UPB itu kita kerja sama dengan para petani penangkar. Nanti konsepnya sama, bahwa kita akan mengaktifkan lagi mereka. Kita akan menjalin hubungan lagi dengan para petani penangkar itu supaya kita mendapatkan volume produksi benih yang cukup untuk petani Indonesia," sambung Adhi.
Penulis: Qonita Azzahra
Editor: Andrian Pratama Taher