Menuju konten utama

271 Proyek Strategis Dapat Investasi dari Cina

Cina berkontribusi besar dalam sejumlah proyek pertambangan, pengolahan mineral, elektronik, dan makanan di Indonesia. Tercatat sampai saat ini ada 271 proyek strategis pemerintah mendapat suntikan investasi dari Cina. Nilai proyek itu mencapai 925 juta dollar AS

271 Proyek Strategis Dapat Investasi dari Cina
Wakil Perdana Menteri Cina Yang Jiechi (kedua kiri) didampingi delegasi ekonomi Cina bersiap menemui Presiden Joko Widodo membahas peningkatan kerja sama bilateral sektor ekonomi, di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (9/5). Cina menargetkan peningkatan investasi ekonomi di Indonesia sebesar 400 persen dari tahun 2015, dengan data perdagangan sebesar 44,4 miliar dolar AS. Antara foto/Yudhi Mahatma.

tirto.id - Indonesia membuka keran investasi asing pada sejumlah proyek sektor pertambangan, pengolahan mineral, pertanian di beberapa daerah. Terkait dengan upaya ini, Cina berkomitmen akan berinvestasi pada 271 proyek di Indonesia pada kuartal II 2016.

Dirjen Ketahanan dan Pengembangan Akses Industri Internasional Harjanto menyampaikan bilai investasi Cina terhadap 271 proyek itu mencapai 925 juta dollar AS. “Kontribusi utamanya dari sektor industri baja, permesinan, elektronik, makanan, semen dan beberapa industri strategis lainnya,” kata Harjanto seperti dilaporkan kantor berita Antara.

Selain itu, kata Harjanto, investasi Cina itu diharapkan dapat membawa perubaha positif terhadap perekonomian nasional dan peningkatan daya saing industri dalam negeri.

Harjanto merinci investasi Cina di Indonesia yang sudah berjalan antara lain PT Sulawesi Mining Investment di Morowali Industrial Park, Sulawesi Tengah. Perusahaan ini bergerak di sektor pertambangan nikel dengan kapasitas 300.00 ton per tahun dan nilai invetasinya mencapai 636 juta dollar AS. PT Sulawesi Mining Investment merupakan smelter nikel pertama di Indonesia dengan teknologi Arc Furnace Rotary Kiln.

Investasi lain ditanamkan di PT Virtue dragon Nickel Industry. Perusahaan pengolahan ferronikel di Konawe, Sulawesi Tenggara ini memiliki nilai investasi sebesar 5 miliar dollar AS dengan kapasitas produksi 600 ribu ton per tahun.

“Ada juga, Anhui Conch Cement Company yang bergerak di bidang industri semen dengan total investasi sebesar 5,7 miliar dollar AS dan kapasitas produksi sebesar 20 juta ton per tahun,” tambah Harjanto.

Di Indonesia, Anhui Conch Group akan membangun lima integrated plant dan satu grinding plant di Kalimantan Selatan, Banten, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan dan Papua Barat.

Pada acara Indonesia Business Forum di Shanghai, Menperin Airlangga menawarkan empat kawasan industri di Indonesia yang telah siap bekerjasama dengan investor asing.

Keempat kawasan industri tersebut yakni Kawasan Industri Dumai, Riau; Kawasan Industri Industrial Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE) di Gresik, Jawa Timur; Kawasan Industri Kendal, Jawa Tengah; dan Kaltim Industrial Park di Bontang, Kalimantan Timur.

“Kami juga mengundang para investor Cina untuk memanfaatkan peluang investasi di Indonesia seperti industri hilir mineral, gasifikasi batubara dan petrokimia, industri berbasis agro, galangan kapal serta komponen otomotif,” sebut Airlangga.

Baca juga artikel terkait INVESTASI ASING atau tulisan lainnya dari Agung DH & Agung DH

tirto.id - Hard news
Penulis: Agung DH & Agung DH
Editor: Agung DH