tirto.id - Berdasarkan keterangan dari juru bicara Claude Leotic yang terlansir di news24, sekelompok perempuan berjumlah lima belas orang akan mencoba menerobos blokade dengan menaiki kapal Zaytouna-Oliva pada Rabu (05/10/2016) pagi. Kapal diperkirakan berada di jarak 100 mil laut dari lepas pantai Gaza pada pukul 03.00 GMT.
Kapal Zaytouna-Oliva merupakan satu dari dua kapal yang akan berlayar dari Barcelona pada September. Armada dengan julukan “Women’s Boat to Gaza” (Kapal Perempuan Menuju Gaza) itu merupakan bagian dari FFC atau Freedom Flotilla Coalition (Koalisi Kapal Pembebasan). FFC sendiri terdiri atas beberapa kapal pendukung Palestina yang secara regular menuju Gaza dari seluruh dunia untuk mencoba mematahkan blokade Israel.
Di antara perempuan yang menumpang kapal tersebut, ada Mairead Maguire, seorang aktivis Irlandia Utara dan peraih Hadiah Nobel perdamaian 1976.
Menanggapi rencana ini, media Israel yang tidak mau disebut namanya melaporkan, angkatan laut Israel akan menahan kapal yang datang dan membawanya ke dermaga Ashdod agar tidak mencapai Gaza.
Sementara itu, seorang penumpang dari Afrika Selatan, Leigh-Ann Naidoo mengatakan, ia dan kelompoknya tidak khawatir dengan apa yang akan dilakukan oleh Israel. “Tujuan utama kami adalah untuk sampai di Gaza,” tegas Naidoo seperti dikutip Antara.
Blokade Israel atas Gaza ini telah berlangsung sejak 2006. Namun blokade tersebut diperketat pada 2007, setelah gerakan Islam Hamas merebut kendali daerah tersebut. Israel mengatakan, pihaknya memblokade laut dan daratan demi mencegah Hamas dalam menerima suplai yang dapat digunakan untuk tujuan militer.
Blokade Gaza dirasa sangat membatasi aktivitas 1,9 juta warga Palestina yang tinggal di sana. Hingga kini, belum ada yang berhasil menerobos blokade, dan otoritas Israel telah melakukan beberapa penangkapan. Komando Israel bahkan pernah menewaskan 10 aktivis Turki dalam penggerebekan satu kapal.
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari