Menuju konten utama

14 Februari Hari Apa? Ada Valentine Day dan Sejarah Hari PETA

14 Februari hari apa? Ternyata bukan hanya Valentine Day atau Hari Kasih Sayang ada juga Hari Pembela Tanah Air (PETA).

14 Februari Hari Apa? Ada Valentine Day dan Sejarah Hari PETA
Kalender Februari 2021. foto/IStockphoto

tirto.id - Tanggal 14 Februari hari apa? Ternyata bukan hanya Valentine Day atau Hari Kasih Sayang saja yang dirayakan setiap tanggal 14 Februari, ada pula peringatan salah satu hari bersejarah bagi bangsa Indonesia, yakni Hari Pembela Tanah Air (PETA).

Hari Kasih Sayang atau Valentine Day pada 14 Februari diperingati hampir di seluruh dunia. Hari Valentine dirayakan dengan orang-orang terkasih, bisa pasangan, orang tua, anak-anak, keluarga besar, sahabat dekat, dan lainnya. Umumnya mereka akan menghabiskan waktu bersama, bertukar kado, atau sekadar saling berkirim kartu ucapan.

Hari Pembela Tanah Air (PETA) juga diperingati pada tanggal yang sama, 14 Februari. Peringatan Hari PETA barangkali masih kurang familier untuk sebagian masyarakat Indonesia. Namun, jika mau menengok sejarah sejenak, Hari PETA memiliki makna yang mendalam, terutama untuk mengenang jasa pahlawan yang berjuang pada saat itu.

14 Februari Hari Kasih Sayang atau Valentine Day

Ada beberapa versi terkait asal-usul Hari Valentine. Namun, yang paling lazim dipercaya oleh sebagian besar orang adalah legenda Santo Valentinus atau St. Valentine. Dikutip dari History.com, St. Valentine adalah seorang imam yang mengabdi di Kekaisaran Romawi pada masa pemerintahan Kaisar Claudius II (268-270 Masehi).

Kaisar Claudius II menerapkan kebijakan yang melarang pemuda menikah karena harus menjadi prajurit. St. Valentine, yang sebenarnya seorang imam, justru sedang menjalin asmara dengan kekasihnya dan akhirnya nekat menikah.

Apa yang dilakukan Valentine diketahui oleh pihak kerajaan. Kaisar Claudius II akhirnya menjatuhkan hukuman mati kepada Valentine yang dieksekusi pada 14 Februari.

Versi lainnya masih menyangkut sosok St. Valentinus atau Valentine. Ia dipenjara karena dianggap melakukan suatu kesalahan. Selama dikurung, Valentine sering dikunjungi oleh seorang gadis muda yang ternyata adalah putri sipil penjara. Ternyata, Valentine dan gadis muda itu saling mencintai.

Sebelum dihukum mati, Valentine mengirim surat untuk kekasihnya tersebut dengan tulisan: “Dari Valentine-mu” untuk menunjukkan bahwa Valentine memang benar-benar mencintai gadis muda tersebut.

Maka, tanggal 14 Februari kemudian diperingati sebagai Hari Kasih Sayang untuk mengingat cinta kasih Valentine kepada kekasihnya dan terus diabadikan hingga saat ini.

14 Februari Hari Pembela Tanah Air (PETA)

Di Indonesia, tanggal 14 Februari sebenarnya merupakan salah satu hari yang bersejarah. Ini terkait dengan Pembela Tanah Air (PETA), kesatuan militer bentukan pemerintah pendudukan Jepang yang berisikan orang-orang Indonesia.

Ketika Jepang mulai menunjukkan tanda-tanda kekalahan dari Sekutu dalam Perang Asia Timur Raya atau Perang Dunia Kedua, pasukan PETA di Blitar, Jawa Timur, melakukan perlawanan terhadap Jepang pada 14 Februari 1945.

Pasukan PETA di Blitar tersebut dipimpin oleh Supriyadi. Pemerintah pendudukan Jepang berhasil memadamkan perlawanan itu. Supriyadi bisa meloloskan diri namun tidak pernah kembali lagi. Pada akhirnya, Supriyadi dinyatakan hilang setelah peristiwa tersebut.

P.H.H. Simanjuntak dalam Kabinet-Kabinet Republik Indonesia: Dari Awal Kemerdekaan Sampai Reformasi (2003) menyebutkan, Supriyadi sejatinya ditunjuk sebagai Menteri Keamanan Rakyat setelah Indonesia merdeka tanggal 17 Agustus 1945. Namun, Supriyadi tidak pernah muncul dan akhirnya digantikan dengan orang lain.

Nasib Supriyadi sebenarnya masih misterius, apakah ia benar-benar hilang atau sudah kehilangan nyawa lantaran dibunuh tentara Jepang. Namun, Supriyadi tetap dianggap pahlawan. Tanggal 9 Agustus 1975, pemerintah RI menetapkan Supriyadi sebagai Pahlawan Nasional.

Baca juga artikel terkait 14 FEBRUARI atau tulisan lainnya dari Iswara N Raditya

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Iswara N Raditya
Editor: Yantina Debora