Menuju konten utama

12 Kriteria Sekolah Aman untuk Anak Versi Kemendikbud

Setidaknya ada 12 kriteria sekolah aman untuk anak versi Kemendikbud yang berkaitan dengan lingkungan fisik hingga sosial.

12 Kriteria Sekolah Aman untuk Anak Versi Kemendikbud
Ilustrasi Anak Sekolah. foto/IStockphoto

tirto.id - Ada banyak hal yang dipertimbangkan oleh orang tua sebelum menyekolahkan anaknya. Ini termasuk pertimbangan memilih sekolah yang aman dan nyaman untuk anak.

Adapun indikator sekolah aman sebelumnya sudah ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Setidaknya ada 12 kriteria sekolah aman untuk anak versi Kemendikbud yang berkaitan dengan lingkungan fisik hingga sosial. Kriteria-kriteria ini perlu diketahui orang tua sebelum memilih sekolah terbaik untuk anak-anaknya.

Saat ini, sejumlah sekolah baik swasta maupun negeri telah membuka pendaftaran penerimaan peserta didik baru (PPDB). Pembukaan pendaftaran ini bertepatan dengan momen tahun ajaran baru 2023/2024 yang biasa berlangsung mulai Mei, Juni, hingga Juli.

Pendaftaran di sekolah negeri akan berlangsung secara serentak sesuai kebijakan daerah melalui periode PPDB Online. Sementara itu, pembukaan pendaftaran di sekolah swasta lebih fleksibel sesuai dengan kebijakan masing-masing yayasan.

Alasan Memilih Sekolah yang Aman untuk Anak

Menurut buku panduan Sekolah Aman (2020) yang diterbitkan Kemendikbud sekolah yang aman artinya sekolah yang bebas dari gangguan, hambatan, ancaman, dan bahaya untuk pada peserta didik dan orang-orang di lingkungannya.

Sekolah yang aman mendukung pembelajaran yang inklusif, nyaman, bersih, sehat, dan hijau sehingga dapat memberikan lingkungan belajar yang positif dan berkualitas bagi anak.

Anak-anak yang bersekolah di sekolah yang aman diharapkan dapat memiliki perkembangan fisik, kognisi, dan psikososial yang baik, berkarakter, serta berprestasi secara akademik maupun non akademik.

Konsep sekolah aman ini sangat penting diterapkan oleh semua sekolah. Hal ini karena anak-anak usia sekolah menghabiskan sebagian besar waktunya di sekolah.

Berdasarkan data dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), anak-anak Indonesia menghabiskan sekitar 8 jam sehari untuk berada di sekolah.

Artinya 1/3 hari anak dihabiskan bersama orang guru dan teman-teman di lingkungan sekolah. Oleh karena itu, lingkungan pendidikan yang aman dan baik akan sangat memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak.

12 Kriteria Sekolah Aman untuk Anak Versi Kemendikbud

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, sekolah yang aman untuk anak versi Kemendikbud setidaknya terdiri dari 11 kriteria yang terbagi dalam dua indikator, yaitu fisik dan sosial (psikis).

Indikator fisik berkaitan dengan kriteria fisik sekolah, mulai dari lingkungan hingga bangunan. Setidaknya ada 6 kriteria fisik yang wajib dipenuhi satuan pendidikan untuk disebut sebagai sekolah aman.

Sementara itu, Indikator sosial berkaitan dengan lingkungan psikis dan sosial yang dibangun di sekolahan. Setidaknya ada 6 kriteria sosial yang wajib dipenuhi satuan pendidikan untuk disebut sebagai sekolah aman.

Berikut daftar 12 kriteria sekolah aman untuk anak versi kemendikbud baik dari segi fisik maupun sosial seperti yang dikutip dari Sekolah Aman (2020):

1. Kriteria sekolah aman dari segi fisik

  • Struktur bangunan kokoh, lokasi strategis, dan akses mudah;
  • Makanan yang dijual di sekolah bersih dan sehat;
  • Fasilitas yang tersedia di sekolah ramah anak dan nyaman digunakan;
  • Lingkungan sekolah nyaman, bersih, tidak bising, udara segar, pencahayaan cukup, dan siswa bisa beraktivitas di dalam maupun luar ruangan;
  • Fasilitas belajar cukup;
  • Sarana dan prasarana pendukung tersedia dengan baik dan bisa digunakan di sekolah.

2. Kriteria sekolah aman dari segi sosial

  • Aman dari perundungan (bulying), sentimen SARA, hingga tindak kriminal (pencurian, alkoholisme, premanisme, dan sebagainya).
  • Anak merasa aman untuk bebas berekspresi;
  • Sekolah menerapkan cara belajar yang menyenangkan;
  • Hubungan sosial guru dengan siswa, guru dengan guru, siswa dengan siswa, serta orang tua dengan warga sekolah harmonis;
  • Sekolah memiliki program aktif yang mendukung pengembangan potensi siswa;
  • Sekolah menerapkan pendidikan karakter yang terintegrasi.

Baca juga artikel terkait LIFESTYLE atau tulisan lainnya dari Yonada Nancy

tirto.id - Pendidikan
Penulis: Yonada Nancy
Editor: Yantina Debora