Menuju konten utama

11 Desa di Mosul Dibebaskan Pasukan Irak dari Kendali ISIS

11 desa di wilayah Mosul sukses dibebaskan oleh pasukan keamanan Irak dari kendali kelompok militan ISIS pada Minggu (30/10/2016). Unit paramiliter Hashd Shaabi melanjutkan operasi yang mereka lancarkan pada Sabtu (29/10/2016) untuk maju di area luas di wilayah barat daya Mosul menuju kota Tal Afar, sekitar 70 kilometer barat Mosul.

11 Desa di Mosul Dibebaskan Pasukan Irak dari Kendali ISIS
Konvoi aparat keamanan Irak memasuki pinggiran Mosul, untuk menumpas militan Negara Islam di Kirkuk, Irak, Rabu (12/10). ANTARA FOTO/REUTERS/Ako Rasheed.

tirto.id - 11 desa di wilayah Mosul sukses dibebaskan oleh pasukan keamanan Irak dari kendali kelompok militan ISIS pada Minggu (30/10/2016). Kabar yang dituturkan oleh seorang sumber keamanan kepada kantor berita Xinhua itu mengikuti kemenangan pasukan Irak yang belum lama ini berhasil menggagalkan serangan ISIS di Kota Ramadi, ibu kota Provinsi Anbar di bagian barat Irak. Ramadi kembali ke pangkuan otoritas keamanan setempat sejak direbut pada awal tahun ini. Sedangkan usaha untuk merebut kawasan lain di Mosul masih terus berlangsung.

Unit paramiliter Hashd Shaabi melanjutkan operasi yang mereka lancarkan pada Sabtu (29/10/2016) untuk maju di area luas di wilayah barat daya Mosul menuju kota Tal Afar, sekitar 70 kilometer barat Mosul, menurut pernyataan kantor media Hashd Shaabi. Tal Afar, yang warganya mayoritas Sunni dan Syiah Turkoman serta minoritas Kurdi dan Arab, jatuh ke tangan ISIS pada 2014. Hashd Shaabi yang didukung oleh pesawat Irak hari itu berhasil membebaskan delapan desa di barat daya Mosul setelah bentrokan sporadis dengan militan ISIS.

Operasi yang didominasi unit paramiliter Syiah dirancang untuk memangkas jalur pasokan antara Mosul dan negara tetangga Suriah. Namun kemajuan semacam itu di daerah mayoritas Muslim Sunni bisa memicu ketegangan sektarian dengan Arab Sunni dan negara Sunni tetangga Turki.

Secara terpisah, pasukan Angkatan Darat Irak membebaskan desa Ali Rash, sekitar 20 kilometer timur Mosul, dan mengibarkan bendera Irak di bangunan-bangunannya setelah mengusir militan ISIS, demikian kata seorang sumber anonim dari Komando Operasi Pembebasan Nineveh kepada kantor berita Xinhua dan dilansir Antara.

Pada hari itu, pasukan Peshmerga Kurdi Irak juga membebaskan desa Kanona dan Rozbian dekat kota Bashiqah yang dikuasai ISIS, sekitar 20 kilometer timur laut Mosul menurut sumber keamanan anonim Kurdi. Sedangkan pada 17 Oktober, Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi, yang juga panglima tertinggi pasukan keamanan Irak, mengumumkan awal serangan besar untuk merebut kembali Mosul, kota terbesar kedua di negara itu.

Sejauh ini, pasukan keamanan Irak bergerak ke pinggir timur Mosul dan membuat kemajuan di rute-rute lain sekitar kota itu. Mereka sedang mempersiapkan pertempuran besar dengan tujuan menyerbut kota dan mengusir militan ISIS. Mosul, sekitar 400 kilometer utara ibu kota Irak, Baghdad, sudah berada dalam kendali ISIS sejak Juni 2014, ketika pasukan pemerintah Irak meninggalkan senjata mereka dan pergi.

Saat berhasil menggagalkan serangan di Ramadi, pasukan Irak juga berhasil menangkap 11 orang dan terjadi setelah serangkaian serangan pengalihan yang dilakukan ekstremis sejak dimulainya serangan besar terhadap pangkalan ISIS di Mosul dua pekan lalu. 11 orang itu berencana menyerang kota dari pinggiran Al Tash di ujung selatan Ramadi menurut Kapten Ahmed al Dulaimi dari kepolisian Anbar, Sabtu (29/10/2016).

Sejak dibebaskan, kondisi di Ramadi mulai pulih. Untuk menjaga keamanan warga sipil, dilakukan pula pembersihan ranjau darat. Upaya rekonstruksi bangunan dan fasilitas publik yang hancur sedang dilakukan. Beberapa warga sipil juga sudah kembali menjalankan aktivitasnya masing-masing.

Baca juga artikel terkait MOSUL atau tulisan lainnya dari Akhmad Muawal Hasan

tirto.id - Politik
Reporter: Akhmad Muawal Hasan
Penulis: Akhmad Muawal Hasan
Editor: Akhmad Muawal Hasan