Menuju konten utama

10 Contoh Kegiatan Produksi, Tujuan dan Faktor-Faktornya

Contoh kegiatan produksi dalam masyarakat dapat kita lihat di proses kerja pabrik hingga UMKM, berikut tujuan dan faktor-faktornya.

10 Contoh Kegiatan Produksi, Tujuan dan Faktor-Faktornya
Pekerja menunjukkan cetakan batik terogong khas betawi di Jakarta, Kamis (28/4/2021). tirto.id/Andrey Gromico

tirto.id - Contoh kegiatan produksi dalam masyarakat dapat kita lihat di proses kerja UMKM pembuatan batik hingga pabrik kertas.

Kehidupan manusia tidak bisa lepas dari kegiatan ekonomi, salah satunya adalah produksi. Bahkan, produksi bisa dibilang sebagai titik awal yang dapat menggerakkan kegiatan ekonomi. Lalu apa yang dimaksud dengan produksi dan apa saja contohnya?

Kegiatan ekonomi adalah serangkaian aktivitas yang dilakukan oleh manusia dalam usaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Kegiatan ekonomi terbagi menjadi tiga jenis, yaitu produksi, distribusi, dan konsumsi.

Produksi adalah kegiatan menghasilkan barang atau jasa yang dibutuhkan oleh banyak orang. Produksi juga bisa berupa kegiatan menambah nilai guna suatu barang/ jasa sesuai dengan kebutuhan masyarakat atau permintaan pasar.

Seseorang atau badan yang mampu melakukan aktivitas produksi disebut dengan produsen.

Contoh kegiatan produksi dapat dilihat pada:

  1. Pengrajin membatik
  2. Pabrik sepatu membuat sepatu.
  3. pabrik penghasil tahu,
  4. Kegiatan mendaur ulang.
  5. Perusahaan penyedia layanan internet,
  6. pembuatan kain batik oleh pengrajin batik.
  7. Petani menggiling padi menjadi beras.
  8. Pembuat barang elektronik.
  9. Mengolah masakan
  10. Membuat minuman fermentasi kombucha.

Tujuan Kegiatan Produksi

Berdasarkan Modul Pembelajaran IPS berikut adalah tujuan dari kegiatan produksi:

  • Menghasilkan barang/ jasa
Sesuai dengan pengertian produksi, maka tujuannya adalah untuk menghasilkan barang/ jasa yang dibutuhkan oleh banyak orang.

  • Meningkatkan nilai guna barang/ jasa
Produksi juga bisa bertujuan untuk menambah nilai guna. Jadi misalkan ada suatu barang, tapi barang tersebut kurang begitu berguna atau tidak diminati masyarakat. Setelah melalui tahap produksi, barang tersebut mengalami perubahan sehingga nilai gunanya bertambah dan sesuai dengan kebutuhan pasar.

  • Meningkatkan keuntungan
Produksi bertujuan untuk menambah atau meningkatkan keuntungan bagi pihak produsen, baik perorangan maupun dalam bentuk perusahaan.

  • Meningkatkan kemakmuran masyarakat
Kegiatan produksi bertujuan untuk memakmurkan masyarakat, baik dari pihak produsen maupun konsumen. Kehidupan konsumen (pengguna) menjadi lebih baik karena kebutuhannya terpenuhi. Sementara itu, kegiatan produksi juga dapat memberikan keuntungan finansial bagi produsen sehingga kehidupan mereka pun ikut sejahtera.

  • Memperluas lapangan kerja
Kegiatan produksi skala besar yang biasanya dijalankan oleh perusahaan bisa menyerap banyak tenaga kerja. Dengan demikian, peluang kerja semakin tinggi sehingga masyarakat punya kesempatan untuk bekerja dan memiliki kehidupan yang sejahtera.

  • Menjaga kesinambungan usaha suatu perusahaan
Produksi bisa menjaga keberlangsungan hidup suatu perusahaan selaku produsen. Dengan melakukan kegiatan produksi, roda usaha dari perusahaan tersebut bisa terus berjalan, baik dalam hal memperoleh bahan pokok, memproduksi barang, menjual ke pasar, maupun mendapatkan keuntungan.

Faktor-Faktor Produksi

Faktor produksi adalah segala sesuatu yang mempengaruhi jalannya kegiatan produksi. Faktor produksi dibagi menjadi dua jenis, yaitu faktor produksi asli dan turunan. Berikut penjelasannya:

A. Faktor Produksi Asli

Faktor produksi asli dibagi menjadi dua macam, yaitu:

1. Alam

Faktor produksi alam adalah segala sesuatu yang tersedia di alam yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan produksi atau menghasilkan barang. Contoh faktor produksi alam antara lain tanah, air, minyak dan gas bumi, batu bara, pohon, angin, sinar matahari, serta hewan ternak.

Ciri-ciri faktor produksi alam:

  • Tersebar di banyak tempat, namun tidak merata. Misalnya ada daerah yang memiliki sumber air yang baik, ada pula yang tidak.
  • Sebagiannya memiliki persediaan terbatas dan tidak dapat diperbarui, misalnya bahan tambang seperti minyak bumi.
  • Kondisi alam tidak bisa dikendalikan oleh manusia, contohnya ketersediaan sumber air yang tergantung hujan atau intensitas cahaya matahari.

2. Tenaga kerja

Tenaga kerja berkaitan dengan sumber daya manusia atau orang yang terlibat dalam proses produksi. Untuk memperoleh tenaga kerja yang berkualitas, maka perlu diadakan pelatihan, seminar, atau lokakarya.

Tenaga kerja terbagi menjadi tiga, yaitu:

  • Tenaga kerja terdidik
Tenaga kerja yang harus menempuh pendidikan formal tertentu, misalnya dokter, guru, atau advokat.

  • Tenaga kerja terlatih
Tenaga kerja yang harus mengikuti pelatihan khusus, misalnya tukang kayu, penjahit, atau sopir.

  • Tenaga kerja kasar
Tenaga kerja yang tidak terdidik maupun terlatih, misalnya kuli.

B. Faktor Produksi Turunan

Faktor produksi turunan terbagi menjadi dua jenis, yaitu:

1.Modal

Modal sebagai faktor produksi adalah segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan dan dikelola untuk mendukung proses pembuatan barang/ jasa. Contohnya mesin, perlengkapan kantor, jaringan listrik, internet, dan sebagainya.

Modal di sini tidak termasuk uang karena uang tidak bisa menciptakan produk secara langsung. Uang hanya digunakan untuk membeli barang atau perlengkapan yang bisa mendukung kegiatan produksi.

2. Kewirausahaan

Kewirausahaan adalah karakteristik yang dimiliki oleh produsen dalam mengelola ketiga faktor produksi lainnya (alam, tenaga kerja, dan modal). Dengan adanya kewirausahaan, maka produsen dapat menjalankan kegiatan produksinya dengan baik.

Kualitas kewirausahaan sangat menentukan keberhasilan kegiatan produksi. Karena itu pula jiwa kewirausahaan sangat diperlukan oleh setiap produsen dalam menjalankan perusahaan.

Baca juga artikel terkait IPS atau tulisan lainnya dari Erika Erilia

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Erika Erilia
Penulis: Erika Erilia
Editor: Yulaika Ramadhani